Memaknai Warna-Warni Kehidupan – Menulis Kehidupan – 138

Foto : Kanwardeep Kaur / Unsplash

Peristiwa alam terjadi setiap waktu, dan wartakan pesan dan makna. Kehidupan manusia pun terjadi dalam waktu, di berbagai tempat, entah kampung dan kota, dengan aneka gaya dan kepentingannya.

Ketika diberi perhatian, saat ada waktu merefleksi pengalaman menyaksikan semua kejadian, ada berbagai hikmah uang fapat dipetik untuk kehidupan pribadi.

Akhir pekan, saat soreh hari berkunjung ke kampung, lalu kembali malam ke kota, kucatat banyak peristiwa. Lalu kutulis kesanku dalam sajak:

Bulan Sabit Akhir Pekan

Akhir pekan ini
kubertandang ke kampung
di lereng gunung Mapi Tara
kutemui warga berkumpul
ada polisi di sana
selidiki kejadian maling mencuri
di siang bolong
Penghuni rumah tak berdaya
dicuri sarung dan uang
datang, maling, pulang, hilang

Saat mengopi dengan saudara
Maling jadi topik bincang
ini kejadian menghebohkan
baru pertama dialami
pencurian di siang bolong
di hadapan penghuni rumah
dan mereka tak berdaya
pelaku datang, maling dan pulang
Seperti mengambil barang miliknya

Maling…
Hilang…..
Tak dikenali
dan pulang tenang
Siapakah dia
Darimana datangnya
Mengapa tahu ada sarung dan uang
Bingung…
Dan
banyak tanya menerawang
pergi bersama senja
datang diantar malam
Heran… Mencengangkan

Aku pulang ke kota
menyusuri malam ditemani tanya
lewati samar lampu jalanan
masuk dalam kebisingan kota
hilir mudik akhir pekan
rindu damba insan penghuni
kotaku Maumere manis e

Aneka cara menulis waktu
berbagai gaya meraih makna
segala kebutuhan berlomba
warna-warni melukis arti
di pusat perbelanjaan
di tempat makan minum
di pinggir lapangan
di tepi pantai dermaga
Dan
Aku mampir di dermaga
saksikan ombak ceria menari
di antara tambatan perahu

Kubawa tanya tentang maling
harapkan laut ada jawaban
Bola mata terpesona
saat saksikan panorama
bulan sabit tersenyum manja
di antara taburan bintang
buih ombak terus bersenandung
pasir pantai berdendang
angin sepoi berhembus
halau tanyaku tentang maling

Simply da Flores
Harmony Institute

Merenungkan Makna Pendidikan bagi Bangsa kita, Menulis Kehidupan – 134

Belajar Silahturahmi dan Toleransi, Menulis Kehidupan – 133

Belajar Solider pada Makluk lain, Menulis Kehidupan – 127