Terkadang saya membaca buku-buku berat dari penulis serius, terkadang saya membaca tulisan juga novel ringan yang menghibur, saya tidak menganalisis berdasarkan teori ini atau itu, atau gelisah dengan teknik penulisan, alur dan pandangan-pandangan si penulis, baca ya baca saja, tokh setelah membaca kepuasaan yang sifatnya relatif muncul dengan begitu saja. Dan setiap penulis punya gayanya sendiri-sendiri. Saya tak mau resah atau menghakimi.
Di alam bawah sadar saya, setiap huruf yang tertulis secara tidak langsung akan mengendap di benak dan menambah kosa kata/vocabullary tanpa saya sadari.
Jadi membacalah tulisan dengan tanpa beban, andai itu meresahkan, tutup buku itu.
Jangan merasa resah dengan hal-hal yang tak jelas juntrungannya, hidup adalah memaknai hidup itu sendiri, hidup juga berdamai dengan situasi yang ada, jika kegelisahan di balik kata terus menghantui, jangan sampai kejiwaan Anda menjadi sakit.
Mempermasalahkan ‘kata’ baik di dalam novel, cerpen atau puisi, itu akan menjadi tanya yang tak bertitik temu. Terkecuali Anda akan melakukan riset untuk sebuah karya yang monumental.
Pilihan untuk membaca buku yang kita suka ada di tangan kita…
(Fanny Jonathans Poyk)
