Seide.id – Dugaan terhadap infeksi TORCH biasanya memang dibuktikan melalui pemeriksaan darah dan dengan pengukuran titer IgG, IgM, atau sekaligus keduanya. Berbeda dengan IgM yang dapat terdeteksi sekitar seminggu setelah infeksi akut dan menetap selama beberapa minggu atau bulan. IgG bisa saja tidak muncul sampai beberapa minggu kemudian setelah titer IgM meningkat.
Pemeriksaan Lanjutan
Bila diduga terinfeksi, tapi nyatanya IgM negatif, maka pemeriksaan laboratorium harus diulang 4 minggu dari tanggal pertama kali dilakukan pemeriksaan laboratorium. Ini penting dilakukan untuk memastikan adanya infeksi atau tidak.
Jika pada pemeriksaan ulang IgM tetap negatif, namun titer IgG memperlihatkan kenaikan sebanyak 4 kali, kemungkinan besar yang bersangkutan memang sedang terinfeksi. Sedangkan bila terjadi perubahan titer dari IgM negatif menjadi positif, kemungkinan individu yang bersangkutan tengah terinfeksi Kembali.
Angka-angka yang terbaca pada hasil pemeriksaan laboratorium terhadap serum darah, apakah positif atau negatif memang hanya sebatas ditemukan pada penyakit-penyakit infeksi yang bisa diketahui komponen penyakitnya. Yakni akibat infeksi TORCH. Lagipula meski angka-angka sudah didapat, kepastian mengenai infeksi ini masih harus dibuktikan dengan pemeriksaan lanjutan. Seperti biakan kuman dan pemeriksaan cairan amnion/ketuban.
Mesin ELIZA
Sayangnya, di Indonesia belum bisa dilakukan pemeriksaan biakan virus. Sehingga diagnosis adanya infeksi TORCH hanya berdasarkan hasil laboratorium yang belum tentu 100% benar. Mengapa belum tentu 100% benar? Tak lain karena akurasi angka-angka itu sendiri lagi-lagi terpulang pada mesin pemeriksaan yang digunakan di laboratorium.
Mesin yang kini lazim digunakan di laboratorium-laboratorium pemeriksaan darah adalah ELIZA (enzyme-linked immunosorbent assay). Jika mesin-mesin ini secara rutin dikalibrasi (pemeriksaan berdasarkan standar mutu yang berlaku) tentu akan menunjukkan hasil yang lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Pemeriksaan Ulang
Itulah mengapa, tak jarang dokter menganjurkan pasien melakukan pemeriksaan ulang ke laboratorium berbeda. Alasannya, karena sangat mungkin pemeriksaan di satu laboratorium berbeda dengan hasil di laboratorium lain. Perbedaan itu sendiri bisa karena faktor mesinnya, bisa pula akibat penurunan atau peningkatan titer IgG dan IgM sesuai kondisi terkini si pasien.
Selain itu, akurat tidaknya hasil pemeriksaan juga ditentukan oleh persiapan sampel darahnya. Apakah sudah dilakukan sesuai prosedur atau tidak. Pelu diketahui, ketika diperiksa, darah pasien akan dipisahkan secara sentrifugal. Atau diputar sedemikian rupa dengan kecepatan tinggi. Lewat cara pemisahan ini akan didapat bagian atas darah berupa cairan pembawa darah yang disebut serum, darah itu sendiri, dan sel-sel darah. Serum inilah yang diambil sebagai materi pemeriksaan titer ada tidaknya infeksi TORCH.
Puspayanti