Membaca Lagi Majalah JJ September 1990

Jakarta Jakarta - Ratih Sang Cover - September 1990

Ratih Sanggarwati berusia 28 tahun saat tampil sebagai cover JJ. Sebelum tampil di catwalk, meraih gelar None Jakarta 1984 dan Putri Fotogenik pada ajang Putri Remaja tahun 1980. Karirnya berkembang dengan mendirikan agency model, main teater dan sinetron dan teater, bahkan kemudian terjun ke politik.

ROMANTISME majalah lawas kali ini  akan mengulas sebuah majalah Jakarta Jakarta edisi September 1990 – yaitu 31 tahun lalu. Majalah berita yang cukup fenomenal yang terbit era tahun 80-90an.  JJ,  dikenal sebagai Majalah Berita Bergambar,  yang hadir menampilkan berbagai nama dan peristiwa.  Juga merupakan majalah foto bergambar pertama di Indonesia, mengingatkan pada Paris Match, dimana pengasuhnya,  Noorca Marendra Massardi, menempuh ilmu jurnalistik di sana. Tepatnya di Ecole Superieure de Journalisme (ESJ), di Paris, Prancis.

Pertama kali diterbitkan tahun 1985 (Edisi 17-31 Mei 1985) oleh Yayasan Loh Jinawi, di bawah manajemen kelompok Gramedia. Dalam edisi perdananya, disebutkan gaya jurnalistik majalah ini adalah dramatik jurnalistik, dengan mengutamakan foto-foto peristiwa, gambar-gambar pembuat berita dengan “tanpa mengobral sejuta aksara”.

Jakarta Jakarta  – dengan jargon panas gambarnya, hangat beritanya –  menyajikan rentetan peristiwa yang dramatis, visual dan monumental, dengan hemat waktu. Noorca M. Massardi merancang sejak awal didukung oleh tim editor Seno Gumira Ajidarma dan Kurniawan Djunaidi. Majalah ini bertahan hingga Desember 1999.

Bacaan yang mengutamakan foto-foto peristiwa dan gambar-gambar yang disertai data, tampil secara dinamis dan kreatif.  

Noorca M. Massardi bersama Kin Sanubary (kiri), dan majalah Jakarta Jakarta yang dikelolanya (kanan). foto: dok Kin S.

Dua nama besar ada di balik hadirnya majalah JakartaJakarta, yakni Noorca M Massardi (NCM), jurnalis senior, novelis, penulis puisi dan dramawan ternama. NCM, pernah mewawancarai tokoh ternama dunia yang sedang dalam pengasingan, seperti Ayatullah Khomeini, Pangeran Sihanouk, Bani Sadr, dan pemimpin mujahiddin Masoud Radjawi.  Selain itu Seno Gumira Ajidarma, yang juga sastrawan kondang dulu dan kini.   

NCM sebagai Pemimpin Redaksi sukses menghadirkan “JJ”, sebagai bacaan utama para pecinta media berita pada masanya di Tanah Air.

Pada edisi no. 218, yang terbit September 1990, Jakarta Jakarta menampilkan sosok sampul Ratih Sanggarwati, yang populer sebagai peragawati. Ratih, saat itu 28,  menapak kariernya di ibukota Jakarta sejak terpilih sebagai None Jakarta 1984, sebelumnya meraih predikat sebagai Putri Fotogenik pada pemilihan Putri Remaja tahun 1980.

Ratih Sanggarwati, peragawati asal Ngawi, Jawa Timur seorang sarjana ekonomi dan aktif di dunia mode  dengan refutasi internasional.

Rubrik GONG ! yang menjadi laporan utama JJ edisi kali ini menyoroti tentan minyak dunia.

~ OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) yaitu perhimpunan negara-negara penghasil minyak dunia mengadakan pertemuan, yang salah satu anggotanya adalah Indonesia.

Tokoh perminyakan dari Indonesia yang terkenal yaitu Prof. Subroto, menjabat sebagai Sekjen OPEC.  Subroto adalah Menteri Pertambangan dan Energi pada Kabinet Pembangunan diera Orde Baru dan menjabat beberapa kali sebagai menteri di masa Presiden Suharto.

~ Pertemuan tokoh-tokoh OPEC di Wina, Austria membahas produksi minyak, krisis teluk akibat perang antar Irak dan Kuwait, yang keduanya merupakan penghasil minyak terbesar di dunia.

Peristiwa-Peristiwa

~ Armenia Bergejolak – Armenia menyatakan merdeka. Uni Soviet bergejolak,  negara persekutuan itu rapuh dan terkoyak dan terjadi kemelut dimana-mana.

~ Pakistan Memanas  –  Perseteruan antara penerus Zia Ulhaq dan keluarga Butho untuk menduduki posisi orang nomor 1 di Pakistan diperebutkan. Benazir Bhuto vs Ijaz Ulhaq pada Pemilu Pakistan.

~ BEJ Panas Dingin – Bursa Efek Jakarta dilanda lesu, padahal bursa ini telah aktif sejak tahun 1977. Banyak in vestor pasar modal bersikap “wait & see” krisis teluk mempengaruhi kelesuan di BEJ.

~ Era Pers Bebas –  Koran atau majalah asing tak akan dihitamkan lagi. Dikalangan pers, penghitaman ini dikenal dengan istilah “blackout” banyak media asing yang mengalami penghitaman medianya dikarenakan suatu pemberitaan yang menginformasikan yang sensitif menyoroti pemerintah. Dan pembekuan SIUPP pun masih menghantui bagi media cetak dalam negeri.

~ Putri Diana, ketika berada di mana pun selalu menjadi perhatian kekaguman publik. Termasuk ketika hadir dalam Kongres Asosiasi Tunarungu dan Tunawicara di Brington UK. Sekitar 800 orang yang hadir terkagum-kagum karena Sang Putri membawakan kata sambutan dalam bahasa isyarat, satu-satunya bahasa yang dipahami kaum bisu tuli. Hadirin pun dibuat terpesona.

~ Paula Abdul – Si hitam manis ini muncul di Hollywood dalam acara pertunjukan perdana film Flatliners yang dibintangi oleh Julia Roberts, Kiefer Sutherland dan Oliver Platt. Paula Abdul hadir dengan ceria diantara bintang-bintang film ternama seperti Michael Douglas yang menjadi produser film itu.

~ Ziggy Marley, putra Bob Marley – Rambutnya rambut Jamaika, goyangnya goyang Jamaika. Musiknya musik reggae yang juga disebut musik Jamaika. Tapi yang lebih pasti ayahnya yaitu Bob Marley adalah seorang yang melambungkan musik reggae ke seantero jagat. Bagi pecandu musik reggae atau penggemar musik secara umum, nama Bob Marley memang legendaris.

Ziggy Marley merilis album yang ke-4 berjudul When The Lights Gone sebuah album yang diilhami bayang-bayang kengerian terhadap bencana yang dialaminya, setelah Angin Topan Gilbert menghancurkan dan memporak porandakan Jamaika.

Reka Mereka  ~ Camelia Malik (36 tahun) pedangdut.  Ratu Jaipong Camelia Malik sedang mengandung anaknya yang pertama, padahal usianya sudah menginjak angka 36 tahun, bayi dari aktor  Harry Capri suaminya yang ke-3. Mia adalah putri dari tokoh perfilman nasional, Djamaludin Malik.

~ Farry Salim (37 tahun), pengusaha.  Farry kini menjabat sebagai Direktur PT Asuransi Jiwa Dharmala Manulife. Sebelum bergabung dengan Dharmala Gruop  sebelumnya dia bekerja di sebuah perusahaan bank Jerman, Schneider & Muenzing, Jerman Barat. Sebagai seorang anak diplomat  sekolahnya mesti berpindah-pindah negara, Farry merasakan budayanya menjadi kaya. Farry lulusan Sekolah Tekhnik Informasi di PTL Wedel Hamburg, Jerman.

~ Wanita Dimata Pria (WDP) menjadi salahsaty rubrik khas dan favourite juga, menampilkan  Lucia Camelia, model  kontestan Unforgatable Women Revlon 1990.

Majalah JJ menampilkan juga rubrik dan kolom rutin seperti : ~ Interlokal ~ Teraju Buku ~ Sketsa Masa ~ Dari Mulut ke  Mulut ~ Tontonan  –  Hiburan – ~ Kotak Kritik ~ Profil Bisnis ~ Rendezvous

Semoga dengan  kembali membuka majalah lawas, membuka kembali kenangan dan peristiwa masa silam.

Salam Seide,

Kin Sanubary 😍

Avatar photo

About Kin Sanubary

Kolektor & Dokumentator Media Cetak Lawas, mengoleksi 3,000 lebih eksemplar surat kabar dan majalah yang diterbitkan oleh 300 perusahaan media sejak 1958, tinggal di Subang Jawa Barat