DUNIA PENYARAN di televisi seperti halnyqa menjadi bintang film menarik perhatian publik. Mereka dilihat, ditonton, disenangi, dikagumi, dipuji dan dihormati. Tidak mengherankan kalau banyak orang yang ingin jadi penyiar dan pembaca berita televisi. Tidak peduli apakah hanya sekedar membuka acara atau menutup acara apalagi sebagai pembaca berita. Pokoknya dapat nampang di layar televisi dan dikenal orang.
Sambas Mangundikarta, misalnya, bagi penonton TVRI dan pendengar RRI wajah dan suaranya tak asing lagi. Bung Sambas, demikian biasa dipanggil, sering menemani dan mengunjungi kita lewat layar televisi. Suaranya yang khas terasa lebih menghidupkan dan menggairahkan suasana untuk terus menonton siaran olahraga yang dibawakannya. Suaranya terkadang datar, melengking dan terkadang penuh emosi untuk membangkitkan penonton mendukung tim kesayangannya. Kalimat-kalimat yang meluncur dari bibirnya begitu informatif dan inspiratif bagi pemirsa.
Pembawaannya kalem, ramah dan penuh humor memikat para pemirsa televisi. Selain sebagai penyanyi, pelawak juga MC dan pembawa acara cukup tangguh.
Bersama sama dia, Kris Biantoro juga sangat dikenal masyarakat, dari anak-anak sampai kakek-kakek. Penampilannya di layar televisi sebagai pembawa acara hampir tiada duanya. Berduet bersama Koes Hendratmo mereka membawakan acara kuis Pelangi di TVRI.
Koes Hendratmo lahir di Kediri 9 Februari l945, pernah kuliah di Fakultas Sastra & Sejarah, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Koes kini berprofesi rangkap, seorang penyanyi juga sebagai MC di Klab Chandra Kirana dan karyawan penerbangan swasta yang dikelola oleh Kostrad. Koes kini memandu acara Kuis Pelangi bersama pembawa acara senior Krisbiantoro yang disiarkan TVRI.
Semoga dengan membuka dan membaca kembali majalah Monitor edisi Maret 1981, 41 tahun silam bisa membuka kembali kenangan lama.
~ Salam Seide,
Kin Sanubary