Membangun Kesadaran Rasa Memiliki

Seide.id – Maaf, jika boleh bertanya. Ketika kita bekerja di suatu perusahaan swasta atau BUMN, apakah kita merasa memiliki perusahaan itu?

Tidak harus dijawab, tapi sebagai refleksi diri.

Sesungguhnya, cara kerja kita di perusahaan itu cerminkan hidup kita sendiri.

Ada orang bekerja yang penting digaji, tapi minus tanggung jawab.

Ada orang bekerja, karena butuh dan demi keluarga.

Ada juga orang bekerja, karena kesempatan yang baik untuk belajar dan mengembangkan diri demi masa depan yang pasti.

Sesungguhnya kesempatan bekerja itu karunia Allah yang harus disyukuri untuk dimanfaatkan dan dikelola dengan baik agar berguna bagi nusa bangsa.

Begitu pula yang dilakukan DS, ketika ia diminta pulang oleh Ibunya untuk meneruskan usaha keluarga. Ibunya mengancam, jika ia menolak lagi untuk pulang berarti pabrik itu bakal ditutup!

Bagi DS, pabrik ditutup ibarat petir di siang bolong, dan kerugian besar. Karena pabrik itu usaha utama sumber penghasilan keluarga, sebelum miliki usaha yang lain.

Ia sekolah, hingga lulus kuliah di Amerika juga dari hasil pabrik itu. Ia tidak ingin pulang, karena memberi kesempatan pada kakak lelakinya supaya yang meneruskan usaha keluarga. Di Amerika ia merasa nyaman dan mapan, karena bekerja di bank. Ia juga miliki usaha jual beli mobil.

Hati DS akhirnya luluh. Jika pabrik ditutup berarti karyawan di phk, bagaimana dengan keluarga mereka? Ia mengalah. Idealismenya terusik untuk pembuktian diri.

Tantangannya, ia harus mampu mengembangkan usaha orangtua agar semakin maju.

Berdayakan Karyawan

Beruntung, karena setiap kali liburan atau pulang kampung, ia selalu menyempatkan diri main ke pabrik. Ngobrol dengan karyawan. Sehingga dengan cepat ia melihat hal mendasar yang harus dibenahi seperti peremajaan mesin, SDM, dan meminimalkan BS hasil produksi.

Perlahan tapi pasti, mesin-mesin diremajakan. Begitu pula produksi, dari plastik biasa lalu ditingkatkan ke premium. Dengan sasaran dan pangsa pasar yang jelas.

Untuk membangun SDM itu ia mengadakan pendekatan dari hati ke hati, memotivasi agar mereka merasa memiliki perusahaan. Ibarat tambang, perusahaan itu mesti dikelola dengan baik sebagai milik bersama yang menghidupi keluarga.

“Puji Tuhan, kehadiran saya diterima baik oleh mereka. Hati kita klop!” jelas DS sambil tersenyum renyah.

Ketika kami diajak keliling untuk melihat pabrik yang dua lantai itu, semua tampak rapi dan bersih. Karyawan bekerja dengan dedikasi tinggi dan merasa memiliki perusahaan.

Menurut DS, kini plastik BS sangat minim. Bahkan, ia menjamin di tidak ada sebiji butir plastik pun yang tercecer lantai pabrik.

Pendekatan utama DS pada karyawan adalah memberdayakan mereka. Bahkan ada hal yang unik dan menarik dalam penggajian mereka. Jika pabrik memberi gaji mingguan, DS memberi per dua minggu sekali. Setiap akhir minggu pertama dan ketiga.

“Jika ada karyawan nakal yang mbolos hari-hari biasa di minggu kedua atau keempat. Bukankah pabrik rugi?”

DS tersenyum dan menggelengkan kepala. Karena ia percaya dengan dedikasi dan komitmen karyawan yang terbuka dan berterus terang.
Jikapun hal itu terjadi, umumnya mereka sakit, itu pun prosentasenya kecil.

Berani memanusiawikan karyawan untuk membangun kesadaran agar mereka merasa miliki perusahaan dan bertanggung jawab.

Mas Redjo /Red-Joss

https://seide.id/bisnis-online-siapa-takut/

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang