Memberi Maaf dan Mendoakan Orang yang Menjahati Kami

Ikh, amit-amit! Kita bukan orang suci! Jangan munafik! Dan banyak kata protes lainnya, ketika ego kita kecewa, dilukai, atau dikhianati.

Memaafkan, mengampuni, dan mengasihi orang itu seperti sulit sekali. Emosi telah menguasai pikiran dan hati kita. Rasa sakit yang membuat kita sulit untuk bernafas, bahkan dada ini serasa hendak meledak.

Ketika kita melampiaskan amarah, kita berasa puas dan dada ini lega sekali. Dengan membalas, sakit hati kita lantas hilang dan luka itu sembuh terobati. Apakah begitu?! Lalu, apakah kita mampu melupakan untuk tidak marah dan membencinya? Bagaimana dengan reaksi teman?

Marah itu untuk selamanya tidak bakal menyelesaikan masalah. Reaktif untuk membalas itu hanya tambah memperkeruh masalah. Jika masalah dibiarkan berlarut-larut, kita juga rugi sendiri. Pertemanan rusak, bahkan putus hubungan, dan berganti dengan permusuhan. Lebih suloyo lagi, jika dari pertemanan itu berubah menjadi kebencian dan dendam yang melukai batin sendiri.

Cobalah bersikap tenang, jika ada teman berkata kasar, menyakiti, atau bahkan mengkhianati kita. Tidak perlu reaktif. Tarik nafas panjang dan berpikir jernih agar kita tidak mudah tersulut emosi.

Hinaan, cercaan, diremehkan, dan meski dikhianati, hati ini tidak bakal terluka. Ketika kita tidak terusik untuk menanggapinya.

Jangan bilang sulit, jika kita tidak berani belajar untuk sadar diri dan mengontrol hati.

Langkah yang utama adalah, buang egoisme, dan sikapi dengan bijak. Teman yang bicara kasar dan menyakiti, bisa jadi khilaf, banyak masalah, dan lepas kontrol.

Lihat dan amati gerak tubuh dan sorot matanya. Bandingkan dengan sikap kesehariannya akhir-akhir ini dan perubahan yang kita lihat agar kita jernih untuk menganalisa.

Dengan belajar mengalah dan sabar, kita menjadi pribadi yang rendah hati. Jiwa kita juga tidak mudah patah dan terlukai.

Resep cespleng untuk membina hubungan pertemanan agar langgeng adalah dengan saling mendoakan dan murah hati. Kita berani minta maaf, jika berbuat salah. Dan berani memberi maaf, sekalipun tidak diminta. Untuk saling memaafkan.

Dengan saling mendoakan, semoga semua teman dijauhkan dari yang jahat, dilimpahi bagas waras dan bahagia. (MR)

Ketika Berbuat Baik, Kita Didatangi Kebaikan

Sesal Itu Datang Belakangan, Kalau di Depan Berarti ‘Kulonuwun’

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang