Seide.id – Jangan pernah bilang menunggu itu membosankan agar kita tidak kehilangan kesetiaan.
Ketika bosan menunggu berarti kita mengikis kesetiaan itu dari nurani sendiri.
Jika tidak sependapat, kita tidak harus kaget atau protes. Lebih baik hal itu direnungkan.
Dengan bosan menunggu berarti kita egoistis dan tidak memahami keadaan orang lain atau orang yang dicintai.
Bisa jadi karena hujan deras, jalan macet, sulit memperoleh angkutan, ada pekerjaan lembur, atau orang yang ditunggu itu tiba-tiba sakit. Sehingga datang terlambat.
Coba belajar memahami orang lain. Untuk mengalah, sabar, dan rendah hati agar kita makin dewasa dalam berpikir dan berperilaku.
Diuji Untuk Setia
Sesungguhnya dengan menunggu, kita menumbuhkan benih harapan itu agar rindu di hati ini jadi nyata. Kita bertemu dengan orang tercinta.
Sesungguhnya menunggu itu tidak mengenal rasa lelah atau bosan, seperti halnya kita tidak bosan bernafas atau makan. Menunggu, karena rindu dan cinta yang menggebu.
Menunggu dan merindu dengan semangat rela berkorban pada orang yang dicintai dan kasihi. Sesungguhnya kita diuji untuk setia.
Begitu pula, saat kita memohon agar Allah mewujudkan doa kita.
Kita rindu dijamah Allah. Perasaan rindu yang menumbuhkan bunga-bunga harapan agar kita makin dekat dengan-Nya.
Setia, karena kita dipercaya dan dicinta!
…
Mas Redjo/Red-Joss