Membuat Pilihan dan Keputusan Hidup Pribadi – Menulis Kehidupan 315

Foto : Michal Jarmoluk/Pixabay

Setiap pribadi menghadapi fakta kehidupan ini dengan aneka cara dan keputusan, dengan berbagai pilihan dan prinsip. Tidak ada yang bisa diatur, karena tiap pribadi unik. Ada fakta manusia saling membunuh dan mengorbankan, karena berbagai alasan, kondisi, kepentingan dan konteks.

Ada juga fakta bahwa orang memilih dan memutuskan membunuh diri. Juga ada alasan dan konteksnya. Seorang fotografer ternama membunuh diri, setelah mendapat kemenangan atas hasil fotonya, tetapi justru karena foto itu, dia mwmwilih membunuh diri karena merasa bersalah atas nasib anak dalam foto itu, yang tidak dia pedulika. Setelah mengambil fotonya. Lalu, saya tuliskan sajak,

Antara Nasib dan Pilihan, Anak Kelaparan dan Fotografer

Tidak ada satu pun manusia
yang meminta untuk terlahir
Apalagi
Terlahir untuk miskin menderita
Terlahir cacat tak berdaya
Terlunta di padang kering hampa
lapar kasih sayang sesama
dahaga cinta persaudaraan
Lalu
ditunggui burung pemakan bangkai
kapan habis nafas mati
lalu jadi makanan dinikmati

Kisah seorang fotografer
dari Amerika ke Afrika
bisa abadikan cerita lara
dengan karya yang istimewa
bisa memenangkan lomba
Membuat foto peristiwa
seorang bocah lara kelaparan
sedang dikawal seekor burung
burung pemakan bangkai
Sedang berjuang pertahankan hidup
menggapai kamp pertolongan PBB
Entah tertolong atau tidak
Entah hidup atau mati
karena sang photografer
pergi tinggalkan sang bocah
setelah membuat foto itu
demi kepentingan profesinya

Cerita sontak gempar mengagetkan
karya fotonya menangkan lomba
Namanya terkenal dan mendunia
reaksi beraneka ragam kepadanya
Atas karya yang istimewa
Potret derita nasib kemanusiaan
Namun….
Sang fotografer putuskan lain
tiga bulan berselang
dia memilih bunuh diri
karena merasa sudah bersalah
Tidak tahu nasib sang bocah
Tidak menolong lara derita
Tidak peduli lapar dahaga
Tidak mampu jadi saudara
Sehingga…
Sang fotografer depresi berat
sadari jerit hati sanubari
“Seandainya bocah itu saya
mengapa aku tinggalkan dia
Aku terkenal…
bagaimana nasibnya?”

Perjumpaan terjadi setiap hari
antara setiap pribadi insani
dengan masing-masing keadaan
Entah sedang lara derita
Entah terkapar tak berdaya
Entah ceria dan sejahtera
Entah berkuasa dan berdaya
Entah egois berpesta-pora
Entah menjadi relawan sosial
Apa saja profesi keadaannya
Tetapi…
yang pasti ada pilihan
untuk membuat keputusan
apa yang mau dikatakan
apa yang mau dilakukan
kepada sesama yang dijumpai
dengan aneka alasan pribadi

“Saat berjumpa sesamaku,
Apa pun keadaanya dan keadaanku
Apa yang kau pikirkan
Apa yang bisa kukatakan
Apa uang mau kulakukan
Mengapa ?”

Membuat Kelok nan Elok – Catatan pada Halaman ke-37