Membuka buka Lagi Majalah Hai Era 1980-90-an

Majalah Hai mendobrak mitos bahwa membaca komik itu tidak mendidik menjadi membaca komik itu asik, menarik dan menjadikan para remaja kreatif

ROMANTISME membaca majalah remaja Hai era tahun 80~90-an salah satu bacaan pilihan para kawula muda selama 4 dasawara.  Majalah Hai ketika itu menjadi salah satu sumber informasi bagi para remaja, karena mulai dari cover, sampul muka majalah hingga kulit belakang semuanya berhubungan dengan dunia remaja, tak bisa dipungkiri Majalah Hai ketika itu  menjadi acuan anak muda dalam hal gaya hidup, fesyen, musik, film, olah raga, iptek dan tak ketinggalan cerita pendek dan komik yang menjadi andalan Majalah Hai.

Majalah Hai pertama kali terbit sejak 4 Januari 1977, cikal bakal majalah ini adalah majalah MIDI, majalah muda-mudi yang sama-sama diterbitkan oleh grup media Kompas~Gramedia dan mengakhiri penerbitannya Juni 2017.

Membaca dan mengulas majalah Hai tak terlepas dari sosok seorang pendiri dan pemimpin redaksi Majalah Hai, yaitu Arswendo Atmowiloto, seorang jurnalis dan penulis hebat di dunia kepenulisan Indonesia, baik melalui tulisan-tulisan jurnalistiknya, cerita fiksi ataupun dunia inforainment.  Melalui tulisan-tulisannya di majalah Hai dan media masa lainnya, juga buku-buku cerita karya Mas Wendo selalu digemari dan dinanti para pembaca.

Para remaja ketika itu akrab dengan tokoh Imung yang ditulis secara bersambung oleh Mas Wendo juga serial Kiki & Komplotannya,  cerita silat Senopati Pamungkas yang menjadi rubrik yang banyak digemari para remaja.

Mas Wendo juga menulis serial Keluarga Cemara dan serial ACI (Aku Cinta Indonesia ” yang sukses menjadi tontonan favorit para pemirsa televisi (ketika itu hanya ada TVRI)

Kelebihan dari tulisan-tulisan Mas Wendo yang jarang dimiliki penulis lain ketika itu, adalah memiliki “Spirit Power” yang sangat besar bagi pembacanya. Yaitu modal utama yang diperlukan untuk yang sedang belajar menulis dan mengarang.  Terbukti dengan tulisan-tulisannya di Majalah Hai yang dibukukan, menjadi acuan para penulis pemula seperti : ~ Menulis Itu Gampang ~ Mengarang Novel Itu Gampang ~ Melawak Itu Layak ~ Bimbingan Karir dan ~ Pergaulan Sehat  

Mas Wendo menekankan seorang penulis harus menjunjung tinggi kemauan, tidak setengah-setengah, disiplin dan kerja keras.

Majalah Hai juga dikenal paling getol menampilkan cerita bergambar dan komik baik mancanagara maupun karya-karya komikus Indonesia yang selalu ditampilkan di Hai.

Adapun komukis Indonesia yang karyanya selalu mengisi Majalah Hai yaitu : Jan Mintaraga, Teguh Santosa, Ganes Th, Wid NS, Yudah Noor, Hasmi dan Joni Andrean.

Komik-komik asing yang digemari pembaca juga mengisi halaman demi halaman Majalah Hai seperti  ~ Trigan ~ Storm ~ Rahan ~ Arad & Maya ~ Roel Dijkstra ~ Coki Si Pelukis Cepat ~ Deni Manusia Ikan ~ The Beatles Story.

Majalah Hai mencoba mendobrak mitos bahwa membaca komik itu tidak mendidik menjadi membaca komik itu asik, menarik dan menjadikan para remaja kreatif

Peranan para illustrator dan juru gambar Hai pun sangat mumpuni. Hai mempunyai 3 illustrator hebat, yaitu Wedha, Kochis dan Aries Tanjung. Coretan-coretan kuas dan sketsa karya ketiga-nya penuh variasi, kreatif dan sangat hidup menjadikan cerita dan kisah yang ditampilkan menjadi menarik, enak dilihat dan dibaca.

Sampul Majalah Hai yang terbit tahun 1985~1986 ~ Hai cover Mick Jagger (Rolling Stones)  edisi Januari 1985  ~ Hai cover David Lee Roth (Van Hallen) Juli 1985 ~ Hai cover Lupus edisi Mei 1986  Semuanya dilukis oleh Aries Tanjung.

Hampir semua tokoh-tokoh fiktif  yang diceritakan di serial dan komik-komik yang ditampilkan Majalah Hai digemari oleh para pembaca, ceritanya melekat hingga kini. Pendek kata Hai dan tokoh-tokohnya menjadi teman setia para remaja era tahun 80-90an.

Adapun rubrik-rubrik yang istimewa yang menjadi pilihan pembaca yaitu  Majalah Hai selalu menampilkan dan mengulas para musisi dan grup band pujaan ketika itu seperti : ~ The Beatles ~ Rolling Stones  ~ Scorpions ~ Queen ~ Jimi Hendrix ~ Jim Morrison ~ Janis Joplin ~ Boy George  dan para pesohor lainnya.

Juga dalam setiap edisi Hai selalu mengulas profil para pahlawan kemerdekaan, seperti Tjut Nyak Dhien, Kartini, Dewi Sartika, HR Rasuna Said, KH Dewantara, Adi Sucipto,  Pattimura, Dr Sardjito dan para pahlawan lainnya.

Selanjutnya, angkatan perang pesawat tempur ..

Avatar photo

About Kin Sanubary

Kolektor & Dokumentator Media Cetak Lawas, mengoleksi 3,000 lebih eksemplar surat kabar dan majalah yang diterbitkan oleh 300 perusahaan media sejak 1958, tinggal di Subang Jawa Barat