Membuka Kembali Majalah Sonata Edisi Januari 1974

Majalah Sonata Januari 1974

Romantisme membaca majalah lawas kali ini mengulas Majalah Sonata terbitan Januari 1974, 49 tahun silam yang menampilkan tentang dunia selebritis era tahun 70-an dari dunia film, musik dan hiburan.

Seide.id  – Maya Sopha bintang film, penyanyi dan model ternama era tahun 70-an menjadi cover story majalah Sonata terbitan Januari 1974 ini sekaligus juga sebagai penutup sampul belakang.

Maya Sopha, populer di akhir tahun 60-an hingga tahun 70-an ini sempat populer di layar lebar perfilman Indonesia dengan membintangi beberapa buah film seperti : Mat Dower (1969) Di Balik Pintu Dosa (1970) Pemberang (1972) dan Marabunta (1973) juga sempat meramaikan belantika musik tanah air dengan mengeluarkan beberapa buah album rekaman antara lain, Seorang Diri (1970) Tanda Tanja (1971) dan duet bersama Bing Slamet dalam lagu Mak Tjomblang. 

Pasangan bintang film yang sedang populer yakni Lenny Marlina dan Gatot Teguh Arifianto melangsungkan pernikahan di Bandung. Akad nikah dilaksanakan di kediaman keluarga Nonon, sebutan untuk Lenny Marlina di Jalan Ciateul No. 51, Bandung. Ada pun mas kawinnya berupa sebuah Al Qur’anul Karim dan 100 gram emas batangan. Malam resepsi pernikahan Lenny dan Gatot diselenggarakan di Hotel Preanger Bandung.

Koes Plus Berduka: Grup musik Koes Plus berduka, karena salah seorang anggota keluarga besarnya meninggal dunia. Natal kelabu menggelayut di kediaman keluarga besar Koes Plus. Setelah merayakan Natal Yon Koeswoyo dan dan Yok Koeswoyo beserta keluarganya melakukan refreshing. Tetapi nasib malang menimpa keluarga Yok Koeswoyo, mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.

Mobil FIAT 125 dengan plat  nomor polisi B 666 RR yang dikemudikan oleh Yon Koeswoyo mengalami musibah tabrakan. Mobil FIAT mereka bertabrakan dengan sebuah mini Cooper.

Kejadian tersebut mengakibatkan banyak korban di antara 2 kendaraan  itu. Pengemudi mini Cooper meninggal di tempat kejadian sementara di keluarga Koeswoyo mengalami luka-luka cukup serius dan malang menimpa nasib Sonya Tulaar istri dari Yok Koes. Dia menghebuskan nafas yang terakhir.

Formasi Koes Plus 1974 – dari kiri : Tony Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Yok Koeswoyo dan Murry

Penyanyi populer Indonesia Bob Tutupoly dikabarkan mempunyai hubungan dekat dengan seorang janda peragawati cantik yang bernama Windy Djatmiko, mantan istri H. Munir Abisudjak. Pertemuan keduanya bermula di acara pergantian tahun baru Old & New ’74 sebuah acara pesta tahun baru yang dihadiri para selebritis yang mengambil thema Extra Fun Fare ’74 diselenggarakan di Wisma Nusantara Jakarta.

Akhirnya perkawinan antara Liz Taylor dan Richard Burton yang sedang dilanda badai berhasil diselamatkan. Menurut berita,  Liz Taylor menikah kembali dengan seorang penjual mobil bekas dari Los Angeles. Lelaki itu bernama Henry Wynberg. Adapun pernyataan rencana perkawinan mereka datang dari Henry Wynberg sendiri yang akan menjadi suami yang ke-6 bagi Elizabeth Taylor.

Film Rio Anakku merupakan produksi pertama PT Artis Jaya Film dengan dibintangi oleh artis-artis ternama seperti Titiek Puspa, Dicky Zulkarnaen, Kusno Sujarwadi dan bintang cilik Rano Karno sebagai Rio. Film berkisah tentang drama anak-anak yang disutradarai oleh Has Manan.

Film Rio Anakku diikutsertakan dalam Festival Film Indonesia – FFI 1974 di Surabaya juga pada penyelenggaraan Best Actor & Best Actress yang diselenggarakan oleh PWI Djaya.

Film Lagu Untukmu diproduksi oleh PT Dewi Film yang mengambil thema cerita drama musikal dibumbui komedi. Dibintangi oleh artis-artis yang sedang populer yakni Titiek Sandhora, Grace Simon, Bagio S dan Tjarma. Disutradarai oleh Sofyan Sarna dan kameraman oleh Kasijo. Film ini sudah dikirim ke Tokyo untuk selanjutnya dalam pertengahan Januari 1974 sudah dapat dirilis.

Awal berkembang pesatnya perfilman Indonesia ditandai dengan munculnya film Bernafas Dalam Lumpur produksi Sarinande Film di tengah-tengah publik pada tahun 1969. Setelah hasilnya sukses selanjutnya bermunculan film-film lainnya.

Film Pengantin Remaja disambut sangat meriah oleh masyarakat Indonesia dan mendatangkan keuntungan yang melimpah. Film Dunia Belum Kiamat bertahan sepekan lebih di bioskop-bioskop ibukota Jakarta.

Film-film produksi nasional selama tahun 1973 menduduki tempat teratas dibandingkan film-film impor.  Ada pun film-film tersebut yaitu :  Dosa Siapa ~Akhir Sebuah Impian ~Seribu Janji Kumenanti ~Ratapan Anak Tiri ~Bing Slamet Setan Jalanan ~Bing Slamet Sibuk ~Bing Slamet Dukun Palsu ~Benyamin Biang Kerok  

Dari koleksi lagu populer Indonesia, melesat lagu Jawa   Rek Ayok Rek (Titiek Sandhora & The Favourite’s) ~ Dapatkah Bersemi Lagi (The Mercy’s) ~ Kisah Hidupku (Tetty Kadi & The Favourite’s) ~ Jangan Bimbang & Ragu (Ernie Djohan & 4 Nada) ~ Jumpa dan Jumpa Lagi (The Combatt)

Sedangkan dari khasanah lagu Barat, mulai ngehits, So Long (Cliff Richard) ~ Easy Living (Uriah Heep) ~ No Tears (Roberta Flack) ~ The First Time (Shirley Bassey) ~ Knockin’on Heavens Door (Bob Dylan)

Adapun Majalah Sonata terbitan Januari 1974 menampilkan beberapa cerita pendek diantaranya:

Dewi Slebor Playgirl Salah Gaul oleh Teguh Esha dan  cerita bergambar karya Jan Mintaraga berjudul “Kemarau Panjang”

Semoga dengan mengulas Majalah Sonata terbitan Januari 1974 bisa membuka kembali kenangan lama.

Salam Seide,

Kin Sanubary

Avatar photo

About Kin Sanubary

Kolektor & Dokumentator Media Cetak Lawas, mengoleksi 3,000 lebih eksemplar surat kabar dan majalah yang diterbitkan oleh 300 perusahaan media sejak 1958, tinggal di Subang Jawa Barat