Seide.id– Sehat-tidaknya relasi suami-istri dapat dilihat jika ada 4 kriteria sehat berikut yang mampu diwujudkannya.
1 Sehat Fisik
Dalam relasi suami-istri tidak ada kekerasan fisik. Yang ada malah romantisme fisik, seperti memeluk dan bergandengan tangan. Berpelukan ternyata memiliki peran besar dalam memberikan rasa bahagia karena disayangi, serta perasaan didukung dan dilindungi.
2 Sehat Emosional
Istri maupun suami diharapkan dapat mengenali emosi dirinya sendiri maupun emosi pasangannya. Sekaligus mengenali situasi dan kondisi yang dapat memunculkan emosi-emosi tersebut. Penting juga untuk mengetahui bagaimana setiap individu mengekspresikan emosi yang sedang dirasakannya, agar ekspresinya tidak berlebihan.
Diperlukan juga keterampilan dalam mengelola dan mengendalikan ekspresi emosi. Hal ini penting agar masing- masing pihak dapat lebih dekat mengenal pasangannya secara emosional.
Kelekatan emosional tentu saja amat penting dalam relasi suami-istri. Namun tidak berarti harus selalu bersama-sama ke mana pun setiap saat. Ada kalanya dibutuhkan waktu untuk diri sendiri. Itulah mengapa, relasi yang sehat secara emosional di antara suami-istri akan menumbuhkan rasa percaya, nyaman dan aman.
3 Sehat Sosial
Walaupun sudah terikat dalam relasi sebagai suami-istri, ada baiknya setiap individu tetap memiliki aktivitas sosial secara pribadi. Baik dengan keluarga, kerabat, sahabat, rekan kerja dan teman baru. Melalui hubungan sosial ini, suami-istri juga mendapat masukan dengan kesediaan belajar dari orang lain. Entah dengan mendapatkan role model dari pasangan suami-istri lain atau mempelajari hal-hal baru yang belum mereka ketahui sekaligus memperluas network.
Membangun relasi sosial juga dapat digunakan untuk mengisi waktu luang yang bukan tidak mungkin bisa dimanfaatkan untuk memperluas usaha. Bukankah pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang secara alamiah selalu ingin ada keterikatan dengan lingkungan sosial? Siapa pun tidak ingin merasa terasing di lingkungannya sendiri.
4 Sehat Seksual
Kemesraan suami-istri perlu terus dipupuk. Salah satunya melalui hubungan seksual yang sehat dan aman. Serta tentu saja mendatangkan kenyamanan dan kepuasaan bagi kedua belah pihak. Saat menjalin relasi seksual ini, masing-masing pihak juga perlu mempertimbangkan kondisi dan suasana hati pasangannya.
Contohnya, saat ingin mencoba pengalaman baru, tentu harus dilakukan atas kesepakatan bersama. Selalu komunikasikan kebutuhan seksual dengan pasangan. Dengarkan pula pendapat dan suara hati pasangan. Jangan sampai kemesraan yang diinginkan justru berakhir dengan pertengkaran.
(Puspa) – nakita