Menang Tanpo Ngasorake

Foto : Mohamed Nuzrath/Pixabay

Oleh: Jlitheng

Di salah satu Optik di kawasan Bintaro saya berjumpa seorang anak muda yang pernah jadi mahasiswa saya.

“Selamat siang, Pak. Masih ingat saya?”sapanya.

“Tentu dong. Jonas, kan?” jawabku. Jonas adalah mahasiswa yang pintar, tapi mudah menghindar dari sesama mahasiswa yang kurang cocok atau suasana yang dianggapnya menghambat. “Jo masih kerja di PT Kurnia?” tanyaku.

“Sudah pindah, Pak. Bos saya orangnya pemarah dan tidak menghargai pendapat bawahannya,” jawabnya.

“Jadi tahun ini sudah pindah dua kali, ya. Apakah Jo sendiri yang ke luar atau semua temanmu ke luar juga?” selaku.

“Tidak, Pak, saya saja”, jawabnya.

Fenomena seperti yang dilakoni oleh anak muda tadi tidak hanya terjadi di arena kerja, tapi di semua aspek kehidupan, termasuk dalam pelayanan bahkan dalam relasi suami-isteri. Ini beda dengan baperan, tetapi tentang daya tahan atau ketahanan diri.

Ketahanan biasanya dikaitkan dengan elastisitas atau kelenturan, seperti pada pohon yg melengkung dan bergerak mengikuti angin sebelum kembali ke bentuk aslinya, atau kembali ke keadaan semula setelah diregangkan atau ditekuk oleh angin. Misalnya, pohon kelapa. Pohon ini akan kembali tegak gagah setelah diregang dan ditekuk oleh angin.

Seseorang dikatakan berdaya tahan, jika mampu beradaptasi dan fleksibel terhadap pergulatan hidup yang dialami. Mampu mengambil bentuk baru untuk memenuhi tuntutan situasi baru tanpa kehilangan bentuk asali secara permanen.

Orang yang memiliki daya tahan itu juga disebut tangguh. Orang yang memiliki daya tahan lebih mungkin untuk berhasil dalam hidup ini, karena dia bukan hanya sanggup bertahan, tapi mampu berkembang dalam situasi yang sulit.

Misalnya, ketika kita bekerja dengan seseorang yang pemarah atau tidak kooperatif, kita dapat memikirkan bagaimana situasi ini membantu kita mengembangkan kesabaran, pengertian, dan empati. Tidak kabur, tapi belajar untuk bertahan dan memenangkan keadaan.

Begitulah kehidupan. Tak semuanya sesuai, tapi kita yang harus menyesuaikan diri, dan pada akhirnya menjadi pemenang. “Menang tanpo ngasorake”.

Mengalah untuk Menang

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.