Mencari Jawaban Mundurnya Pimpinan Otorita IKN

Seide.id -Pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, dua pejabat tinggi Otorita IKN, pada 3 Juni 2024 bagaikan bom waktu yang menggemparkan ketenangan proyek pemindahan ibu kota negara.

Tentu saja publik lantas bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah ini pertanda adanya masalah krusial dalam pengerjaan proyek IKN, ataukah murni karena faktor pribadi?

Penjelasan pemerintah bahwa karena faktor alasan pribadi tentu tidak memuaskan publik, mengingat yang mengundurkan diri tidak satu orang.

Sehingga berbagai spekulasi tentu kembali bermunculan.

Kemungkinan adanya perbedaan visi dan misi, kompleksitas proyek, hingga kekhawatiran akuntabilitas dan transparansi menjadi spekulasi yang cukup marak diperbincangkan.

Namun, jika tetap tanpa penjelasan resmi dari pihak terkait, maka spekulasi ini tak lebih dari kabut tebal yang masih menyelimuti kebenaran.

Apapun itu ditengah spekulasi yang banyak berseliweran, muncul pertanyaan mendasar.

Apakah pengunduran diri ini sungguh menandakan adanya masalah sangat fundamental dalam proyek IKN?

Ataukah ini hanya sekedar manuver politik biasa ?

Namun, satu hal yang pasti, pengunduran diri pejabat Otorita IKN ini telah menimbulkan keraguan dan kekhawatiran publik terhadap masa depan IKN. Dan bukan tidak mungkin membuat keraguan calon investor dalam pengerjaan proyek IKN.

Diharapkan pmerintah perlu segera mengambil langkah yang tepat dan lebih transparan untuk meredakan berbagai spekulasi demi membangun kembali kepercayaan publik.

Terlebih situasi publik masih diguncang dengan rencana wajib Tapera, yang mana bisa terkait dengan tempat tinggal hunian para pekerja di IKN nantinya.

Penjelasan yang jelas, transparan, dan akuntabel sangat dibutuhkan untuk menenangkan publik dan memastikan proyek IKN tetap berjalan di jalur yang benar.

Tidak dapat dipungkiri masa depan IKN kini dihadapkan pada persimpangan jalan.

Akankah proyek ini bangkit dari keterpurukan dan mewujudkan mimpi besar bangsa, atau justru terkubur dalam kegelapan penuh ketidakpastian?

Jawabannya tentu terletak pada tangan pemerintah serta komitmen dari semua pihak yang terlibat.

Kegigihan, transparansi, dan akuntabilitas menjadi kunci utama. Jika semua pihak bersatu padu dalam mengedepankan kepentingan bangsa, dan bukan kepentingan pribadi maupun golongan, maka IKN masih memiliki peluang untuk terus bersinar.

Namun, jika ego serta kepentingan politik yang terus mendominasi, bukan tidak mungkin IKN bisa jadi hanya tinggal kenangan.

Masyarakat pun memiliki peran penting. Bagaimana juga adanya dukungan dan pengawasan publik menjadi kekuatan utama pendorong untuk memastikan proyek IKN berjalan dengan benar.

Masyarakat harus tetap berani menyuarakan pendapat dan kritiknya, namun tetap dengan cara yang konstruktif dan bertanggung jawab.

Masa depan IKN adalah tanggung jawab kita bersama. Baiklah kita kawal proyek ini dengan penuh kesadaran dan kepedulian.

Jangan biarkan IKN menjadi korban kepentingan politik atau ambisi pribadi. Mengingat bahwa proyek IKN akan menelan biaya Rp 465 triliun. Serta lebih dari 100.000 orang akan di relokasi dalam tahap awal. Demikian jika pembangunan tahap awal ditargetkan selesai pada tahun 2024 ini, dan 2045 pada tahap akhir.

Baiklah bersama, kita ciptakan IKN yang akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Penulis: Jeannie Latumahina
Ketua Umum Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Partai Perindo

Tapera Antara Mimpi Memiliki Rumah dan Kekhawatiran Masyarakat

Avatar photo

About jeannie latumahina

Ketua Relawan Perempuan dan Anak Perindo