Seide.id – “Disiplinkan kebiasaan baik itu. Jika hari ini kita alpa, lupa, atau tidak melakukannya agar besok ditebus impas, sehingga kita tidak mempunyai hutang pekerjaan atau PR. Waktu adalah uang,” kata MR memberi semangat.
Maksud MR, apa pun profesi atau pekerjaan kita, kebiasaan baik itu harus dihidupi sebagai kebutuhan utama agar kita menjadi pribadi yang disiplin dan rajin.
Jika sebagai pelajar, kita belajar dua jam setiap hari. Karena ada halangan atau keperluan lain, maka agar besok jam belajar itu ditambah menjadi empat jam.
Jika sebagai tenaga pemasaran, kita biasa mengunjungi 3 orang pelanggan setiap hari agar besok menjadi 6 pelanggan.
Begitu pula, jika kita mempunyai kebiasaan membaca, menulis buku, dan sebagainya. Ketika alpa atau berhalangan hari ini agar besok ditebusnya. Kita melakukannya 2 kali lipat.
Tujuan mendisiplinkan kebiasaaan baik dan positif itu untuk menjaga produktivitas kerja, komitmen, jujur, dan bertanggung jawab. Kita tidak lagi menunda-nunda pekerjaan itu, sehingga tidak ada waktu yang terbuang secara percuma dan sia-sia.
Kebiasaan baik dan positif itu, jika diterapkan secara benar dalam hidup keseharian, maka sungguh dahsyat manfaatnya bagi tumbuh kembangnya mentalitas kita. Tidak sebatas sebagai gaya hidup, tapi sekaligus membentuk pribadi kita menjadi berkarakter dan produktif.
Dengan mendisiplinkan kebiasaan baik dan positif dalam hidup ini, dijamin kita mampu mengisi hari-hari penuh semangat, optimis, dan demi masa depan yang cerah.
Jangan biasakan untuk menunda-nunda waktu dan pekerjaan agar kita tidak dihantui kekecewaan dan penyesalan!
Mas Redjo / Red-Joss
