Foto : Mahmoud Sulaiman / Unsplash
Realitas kehidupan manusia dalam sejarah, ada suka duka, ada dinamika, juga banyak misteri. Pengalaman relasi manusia dengan dirinya dan sesama, manusia dan alam semesta, serta manusia dan pengalaman religiusnya denga Sang Maha Agung.
Ada banyak fakta paradoks dan tidak semua bisa dijelaskan, lalu tersimpul dalam kata misteri. Misteri manusia, misteri alam semesta dan Sang Maha Misteri. Renungan pengalaman paradoks dan misteri itu, saya tulis dalam Tiga Sajak Bencana
1. Edanisme Milenial
Di hamparan ladang peluru
rakyat jelata menjilat debu
kenyangkan kelaparan kasih
puaskan dahaga cinta
Lalu terkapar mati
terkubur dalam tragedi
kehidupan penuh misteri
Di atas meja kesombongan
Para penguasa busungkan dada
pamerkan gengsi negara
Saling mempersalahkan
dan ingin menang sendiri
kata-kata penuh bisa
asalkan tetap berkuasa
Alam semesta marah
Cuaca ganas dan pancaroba
yang kaya mau ke angkasa
yang jelata berbaris ke pusara
membawa lara dan tanya
menghadap Sang Maha Tanya
2.
Angin Menangis di Pusara
Kesombongan kobarkan perang
Kerakusan muntahkan senjata
Nyawa terkubur puing
Duka lara terbawa lari
Kata-kata terus berbisa
Kemanusiaan dilumuri tanya
harkat martabat jadi sampah
Pandemi merenggut nyawa
Banjir air mata tak berdaya
Kata berbisa para penguasa
penuhi udara dan samudera
Angin menangis di pusara
basuh tanya dengan debu
hibur jiwa yang merana
Dan
Sang Pencipta tanpa kata
3.
Berkelahi Mencari Planet
Berbondong-bondong manusia
tinggalkan rumah jiwanya
berlari kencang menerjang angkasa
berkelahi mencari planet angan
meraih mimpi dunia maya
dengan energi nalar perkasa
Ada yang tak berdaya
membangun rumah di awan
Yang masih gagah perkasa
berebut planet di antariksa
Dan
dengan kata berbisa
membunuh sesama dan raganya
hancurkan bumi dengan selera
Yakini hidup seperti robot
abadi di dunia digital
Simply da Flores Harmony Institute
Menelisik Relasi Pemimpin dan Rakyat, Menulis Kehidupan -174