Seide.id – Semua anak-cucu Adam punya gen yang sama. Artinya secara genetik panjang umurnya sama. Potensi biologiknya sama. Tapi kenapa bangsa Afrika lebih pendek umur dibanding orang Amerika, misalnya. Karena semakin maju negara, semakin kecukupan layanan kesehatan dan pendidikan, semakin besar peran intervensi ilmu dan teknologi kedokteran. Maka umur harapan hidup atau rata-rata hidup orang di negara maju lebih panjang dibanding negara terbelakang.
Kelihatannya tidak adil. Sama-sama punya potensi berumur panjang, katakanlah 120 tahun, yang kini faktanya ada di penduduk Okinawa Jepang, namun di Zimbabwe Afrika, rata-rata harapan hidup hanya 50-an tahun. Di mata medis boleh disimpulkan umur tidak selalu berarti sudah suratan tangan. Umur bisa diulur atau justru mati muda lebih ditentukan seberapa optimal ikhtiar diupayakan. Contoh, kematian yang terjadi sebab tidak punya uang untuk memperoleh terapi teknologi medis mutakhir untuk mengobati penyakit kritis, apa berarti sudah suratan? Sebaliknya, apa karena punya uang maka bisa memanfaatkan teknologi mutakhir kedokteran, sehingga kematian tidak harus sampai direnggut penyakitnya. Di mata medis, takdir ditafsirkan sebagai ujung dari ikhtiar yang optimal, yang sudah habis-habisan.
Kalangan fatalistik yang membiarkan penyakitnya tidak diobati, di mata perhitungan medis tidak mungkin memngulur umurnya. Membiarkan kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes menahun tanpa diobati, soal waktu untuk menjadi mati muda (premature death).
Untuk sehat saja perlu usaha, apalagi supaya tidak mati muda. Memilih gaya hidup yang tepat cara medis merawat tubuh. Hanya bila tubuh dirawat, maka tidak dirongrong penyakit. Penyakit salah satu aral yang berpotensi, yang berisiko memperpendek umur. Kalau itu yang terjadi, di mata medis itu tentu bukan takdir.
Bahwa untuk sehat hidup kita ibarat proyek, kita sendiri manajernya. Hanya bila manajernya menguasai bagaimana tubuh dirawat, maka dengan cara itu kejadian penyakit bisa dibatalkan, bisa digagalkan supaya tidak perlu terjadi.
Nah, dari mereka yang gaya hidupnya tepat di mata medis, punya peluang untuk mengulur umur lebih panjang. Kalau orang berumur panjang ditanya apa resep umur panjang, kebanyakan mengaku hidupnya tertib. Jadwal makan,kerja, jeda dan tidurnya selalu teratur. Jiwanya damai, dan pandangan hidupnya harmonis antara badan, jiwa dan pikirannya (body mind and soul). Seimbang dunia-akhirat. Tidak kelewat duniawi, tidak pula kelewat memikirkan akhirat. Perlu bekerja secukupnya, tidak hedonistis, sak madyo, dan tidak pula hanya berdoa tanpa mau bekerja.
Menua itu teorinya ada telomere, bagian dari kromosom, yang seiring bertambah umur ia akan semakin memendek. Orang dilahirkan dengan panjang telomere masing-masing, makin pendek makin lekas menua, dan meninggal. Proses menua diperlamban dengan mengusahakan secara keilmuan medis agar telomere tidak lekas memendek. Antara lain dengan memilih gaya hidup sehat.
Teori lain, yang terjadi dalam proses menua, berlangsung proses peradangan menahun yang subklinis. Artinya seluruh sel tubuh mengalami peradangan namun tidak mengejewantah, tidak menimbulkan keluhan atau gejala peradangan. Namun satu hal pasti, berlangsung peradangan pada seluruh sel tubuh. Dan untuk mengekang tidak lekas menua, proses peradangan menyeluruh dalam tubuh ini perlu dihambat. Caranya, minum kopi dan konsumsi kunir.
Sekarang orang mempertimbangan mengonsumsi kunir yang sudah menjadi phytopharmaca, berupa bahan dasar biocurmin. Tak mungkin hanya kunir belaka, melainkan kunir yang sudah diisolasi, diekstrak, ditakar dosisnya, dengan teknologi diproduksi sehingga penyerapannya (bioavaliability) tinggi. Hanya kunir biasa, bahkan curcumin biasa hanya sebagian yang bisa diserap usus, sehingga dosis tak mencukupi efek terapeutiknya, efek mengobatinya.
Minum kopi mengekang proses peradangan menyeluruh, maka kopi menjadi populer di banyak kalangan. Demikian pula dengan efek biocurmin berbahan dasar kunir, sebagai terapi di mata medis. Lihat diagram di bawah.
Merawat tubuh berarti menu harian memadai, lengkap gizinya, memadai porsinya. Cukup bergerak, yang hipertensi pantang garam dapur, yang diabetes pantang kelebihan karbohidrat, yang asam urat pantang menu purin, berat badan dibuat ideal (Body Mass Index atau BMI kurang dari 25,0: berat dalam Kg dibagi pangkat dua tinggi dalam Meter). Kendurkan stressor, lapangkan hati dan pikiran, tenangkan jiwa.
Itu semua sebagian materi yang biasa saya bawakan dalam Seminar Sehat Itu Murah.
Salam sehat,
Dr Handrawan Nadesul