Foto : Rizal Deathrasher/ Pixabay
“Mbak Pupung, gimana seandainya aku bercadar?” seorang teman bertanya.
“Lho, mengapa tidak?!” jawabku sigap. “Untuk hal-hal prinsipil seperti ini, orang lain tak berhak intervensi. Menentukan cara berpakaian adalah hak mendasar masing-masing pribadi.”
Tetapi menurutku, jika cara berpakaian kita dimaksudkan untuk perbaikan kualitas, maka harus diimbangi dengan perubahan sikap dan perilaku. Tentu saja perubahan ke arah yang lebih baik. Hubungan terhadap keluarga jadi lebih baik. Hubungan terhadap teman, tetangga, dan sesama manusia jadi lebih baik. Yang terutama adalah hubungan kita dengan Tuhan juga harus makin lebih baik lagi.
Mempersiapkan mental itu sama pentingnya untuk menghadapi setiap perubahan, terutama yang mengundang reaksi banyak orang. Nyinyiran tetangga kiri-kanan itu harus sukarela kita terima tanpa harus menujukkan kemarahan.
Jika kita sudah mantap untuk berubah itu tidak masalah. Tapi, jika perubahan itu hanya sebatas mode dan gaya-gayaan, menurutku itu mubazir. Tidak ada hal positif yang kita peroleh selain mandi keringat setiap hari, karena sekujur tubuh dan pori-pori kulit kita tertutup rapat.
Apapun pilihan dan keputusan kita, jika hal itu datang dari kesadaran diri, hati nurani, … itu oke!