Refleksi oleh Belinda Gunawan
Aku sudah lama sering sulit tidur, dan itu kualami secara berkala. Ada periode mudah terlelap, ada periode melotot berkepanjangan.
Anda yang muda mungkin belum paham, kenapa senior sulit tidur. Yang kualami, antara lain karena berulang-ulang dipanggil “alam”. Sehabis kunjungan ke toilet, belum tentu mudah tertidur lagi. Dan kenapa lansia sering pipis, yang dalam istilah kedokteran disebut nokturia, aku telah mencari keterangan dari sana-sini, dan mendapat info yang intinya seperti ini:
Nokturia disebabkan oleh kegagalan penuaan fungsi jantung pada lansia, dan ketidakmampuan jantung untuk mengisap darah. Pada siang hari, dalam posisi berdiri, darah akan mengalir ke bawah. Dalam keadaan berbaring pada malam hari, tekanan pada tubuh bagian bawah akan berkurang dan banyak air menumpuk di jaringan. Jika terlalu banyak air, ginjal akan bekerja keras mengalirkannya ke kandung kemih, menyebabkan nokturia. Supaya lebih jelas, silakan browsing sendiri tentang nokturia.
Kembali ke diriku, menghadapi sulit tidur ini aku punya persediaan obat tidur yang diwanti-wanti dokterku agar digunakan hanya kalau terpaksa. Aku juga punya resep yang lebih alami seperti semprotan minyak lavender dan olesan minyak gosok.
Dan, aku punya upaya lain yang pada suatu malam kupraktikkan secara tak sengaja. Malam itu, pukul 2 dinihari aku terbangun dan tetap terjaga sampai menjelang pukul 3. Pikiranku dipenuhi macam-macam hal yang sebenarnya tidak terlalu penting. Padahal aku kepingin melanjutkan tidur mengingat baru beberapa jam saja aku pulas. Tapi aku diam saja, tidak mencari sebelah pil yang tersisa dari beberapa malam lalu, ketika aku bersin-bersin hebat sehingga tidak mungkin bisa terlelap tanpa bantuan. Juga tidak meraih si minyak gosok atau lavender.
Aku berbaring telentang. Lalu di benakku muncul permintaan lugu bak anak kecil: “Kalau Bapa izinkan, biarlah saya tidur. Jika tidak, tidak apa-apa. Saya berbaring saja sampai pagi. Terima kasih atas ranjang yang nyaman, udara yang sejuk tanpa AC, dan rumah yang tidak bocor.”
Lalu….
Tahu-tahu sudah pukul 6 pagi! Aku pun berlutut dan berterimakasih. Sembari merasa malu, oh, terlalu banyak permintaanku. (BG)
“Dengan uang kita bisa membeli ranjang, tapi tidak bisa membeli tidur.” – Anonim