Seide.id -Memperingati hari lahir alias ulang tahun itu tidak identik kita panjang umur. Sebaliknya umur kita makin berkurang. Sesungguhnya yang membuat kita panjang usia adalah, jika kita selalu berbagi kebaikan, dan bahagia.
Detik berganti menit, hari berganti Minggu, dan bulan berganti tahun, usia makin tergerus dan berkurang. Sesungguhnya yang membuat usia bertambah, ketika kita memaknai hidup ini, karena “urip iku urup.”
Usia itu sekadar bilangan. Tapi yang membuat hidup ini berarti, ketika kita maknai hidup ini dengan peduli dan semangat berbagi pada sesama sebagai ungkapan syukur kita atas anugerah Allah.
Sebaliknya, hidup ini kehilangan arti, ketika kita menyia-nyiakan anugerah Allah. Apalagi, jika kita melakukan hal buruk, negatif, dan ingkari hati nurani. Sehingga hidup bercela di hadapan-Nya.
“Sesungguhnya, apa pun yang kita perlakukan pada orang lain, kita perlakukan hal yang sama pada diri sendiri.”
Tidak perlu diingkari, ditutup-tutupi, maupun dikamuflasekan dengan gengsi dan basa basi. Meski kita dipercayai, dan sukses mengelabui orang lain. Pertanyaannya, apa kita juga bisa bohongi diri sendiri dan Allah?
Coba tanya diri sendiri. Apa enak dan manfaatnya kita menipu, lakukan perbuatan jahat, tercela, dan hal negatif lainnya? Apakah hati kita bersuka cita dan bahagia?
Jujur sejujurnya, ketika berbuat jahat, curang, korupsi, iri hati, benci, atau dendam. Hati pun jadi tidak tenang, was-was, dibayangi rasa takut, tersiksa, bahkan stres. Imun tubuh juga makin melemah. Kita mudah terserang sakit, dan jauh dari bahagia.
Sesungguhnya, dengan melanggar perbuatan hukum dan ingkari hati nurani, kita menjauhi Allah. Bahkan, karena sombong dan merasa hebat itu tidak sedikit di antara kita yang berani mentuhankan diri sendiri.
Sesungguhnya, dengan menjauhi dan ingkari Allah, hidup kita makin tersiksa dan menderita. Karena kita menolak cinta-Nya.
Sebaliknya, pribadi yang takut akan Allah itu miliki komitmen untuk setia. Setia untuk mendengarkan dan melaksanakan firman-Nya.
Dengan hidup jujur, benar, dan berbagi kebaikan pada sesama itu, sesungguhnya kita melakukan hal yang sama pada diri sendiri. Hidup bermakna, dilimpahi sukacita dan bahagia.
Hidup bahagia itu sesungguhnya yang perpanjang usia. Jika kapan pun kita dipanggil menghadap Allah, kita selalu siap sedia. Hidup bahagia di taman Firdaus-Nya.
…
Mas Redjo /Red-Joss