Mengenal dan Memahami Fakta Zaman Menulis Kehidupan 300

Foto : Pete Linforth/PIxabay

Pernah ada yang mengatakan bahwa “tidak ada yang baru di muka bumi tentang manusia”. Semuanya hanya mengulang hakekat pengalaman sejarah masa lalu, dengan kemasan dan warna-warni berbeda. Pada hakekatnya, semua sama saja.

Jika ditelisik dari hakekatnya, makna alamiahnya dan inti sarinya, maka pernyataan itu bisa dimaklumi dan benar adanya. Ada fakta pengalaman dan misteri, ada perubahan dan manusia mengubah diri dalam perubahan hukum alam. Ada dinamika dalam kebudayaan, karena upaya manusia untuk menjaga kehidupan dan memenuhi kebutuhan, sesuai dengan konteks tempat dan kapasitas diri. Lalu, saya tuangkan refleksi itu dalam sajak:

Pernak-pernik Zaman Menggugat

Bisa keliru, khilaf dan salah
Bisa berhasil dan gagal
Bisa baik benar saleh
Bisa buruk dan berdosa
Bisa ramah, sopan bersahabat
Bisa kejam kasar jahat
Adalah fakta pengalaman manusia
Karena
Terlahir tidak sempurna
Terlahir memiliki keterbatasan
Terlahir mempunyai kelemahan
Ciptaan paradoks dan
misteri
Aku engkau kita semua

Sejarah kehidupan mencatat
Ada paradoks harapan kenyataan
Ada kontradiksi dalam pribadi
Ada jasmani dan rohani
Raga jadi kendaraan jiwa
hadir dalam kesatuan pribadi
dengan energi naluri kodrati
mengemban amanah jatidiri
melaksanakan harkat martabat sejati
sesuai kehendak Sang Ilahi
selama berada di bumi
berkelana menapaki ruang waktu
ada dan menjadi berarti
bagi diri dan sesama
dengan amal karya bhakti

Fakta sejarah telah mencatat
Ada kesadaran hakekat pribadi
Ada nilai luhur sejati
Ada prinsip mulia Ilahi
Ada hukum adat dan agama
Ada juga hukum negara
Ada HAM hukum internasional
Namun
Fakta sejarah ada kontradiksi
Ada puncak peradaban insani
Ada jejak kejahatan manusiawi
Fakta pernak-pernik kehidupan
warna-warni lukisan insani
di atas kanvas waktu
tidak sempurna dan selesai
Entah sampai kapan terjadi

Pernak-pernik zaman milenial
sudah dan sedang terjadi
Agama diperalat dan dijual
Tuhan diperhamba dan diperintah
Allah tak berdaya dan dibela
Atas nama Allah dan Agama dilakukan kekerasan, permusuhan dan berbagai bentuk kejahatan kemanusiaan
Kekerasan seksual dilakukan tokoh agama di tempat pendidikan dan ruang ibadah
Ada ayah menggauli anak gadisnya sambil merekam video bejatnya
Ada Ibu bersetubuh dengan putranya sebagai rekreasi dan ritual

Ada kebiasaan aborsi
Ada bayi terlahir tragis
dibunuh dan dibuang seperti sampah, entah apa alasannya
Ada pembunuhan demi bisnis organ tubuh, agar bisa mendapatkan banyak uang, sementara pembeli berbangga demi kesehatan dan juga santapan kenikmatan
Sudah biasa bisnis narkoba dan senjata

Ada pembunuhan oleh penegak hukum, yang seharusnya melindungi nyawa
Ada pembunuhan sistematis, terstruktur dan masif dibungkus kata-kata suci atau stiqma kejahatan, demi penguasaan sumber daya alam dan kekuasaan politik
Makin biasa korupsi manipulasi
Terus berubah prinsip dan nilai
kehidupan semakin brutal buas
yang kuat bersenjata memangsa semua yang tak berdaya

Ada pengembangan dan penggunaan senjata kimia, rekayasa genetik
dan kreasi robot-robot untuk aneka kepentingan ekonomi dan politik para pemilik modal
Sementara
jurang kaya miskin makin melebar
kelaparan dan penyakit bertambah
Konflik dan perang terus terjadi
Kerusakan lingkungan meningkat
Kriminalitas modern beranakpinak

Pernak-pernik zaman menggugat
Manusia mau apa
Manusia sedang menuju kemana
Mengapa demikian faktanya kini
Dan
Sang Maha Ilahi
melihat
dengan senyum penuh misteri
Saksikan pilihan keputusan insani
sesuai kepentingan tiap pribadi
Mewarnai lukisan sosok diri
sampai ajal menjemput nanti

Dentuman musik terus mengalun
lagu dunia panggung sandiwara
terus dinyanyikan iringi zaman
dalam berbagai gaya genre
dalam kilau digital milenial
dalam gemerlap warna lampu
silaukan mata jiwa sanubari
puaskan selera raga rasa
di balik headset dan gadget
di ruang hiburan pribadi
di tenda-tenda pesta
lintas ruang dan waktu
Dan
Nalar bergulat dalam tanya
atas gugatan fakta zaman
yang juga kreasi manusia

Belajar Membaca Tulisan Alam Semesta – Menulis Kehidupan 298