Seide.id. Kabar duka dunia politik Tanah Air kembali datang, yakni seorang tokoh masyarakat dan politikus dari PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Telah meninggal dunia pada hari ini, Selasa, 14 Desember 2021.
Kabar duka tersebut beredar di medsos dan diamini langsung oleh Sekjen PPP Arwani Thomafi. “Innalillahi wa innailaihi rajiun,” kata Arwani, mengutip Detik. Sebelum meninggal dunia, Haji lukung sempat menjalani perawatan di RS Harapan Kita sejak awal Desember.
Jabatang politik terakhir yang diembannya adalah . Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Haji Lulung menghembuskan napas terakhir usai mengalami gangguan jantung. Sebelumnya, Haji Lulung telah dirawat secara intensif. Keluarga dan kita semua telah berikhtiar secara maksimal untuk kesembuhan Haji Lulung.
Mengenang tokoh masyarakat yang sempat jadi perbincangan ketika periode Joko Widodo hingga Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ini adalah cuplikan dari perjalanan Haji Lulung dari seorang pemulung menjadi pengusaha dan pejabat sukses.
Lulung lahir di Jakarta pada tanggal 24 Juli 1959 sebagai anak ketujuh dari sebelas bersaudara, berdarah campuran Betawi–Banten. Ayahnya Ibrahim Tjilang adalah seorang bintara berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) di Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Seorang Muslim sejak lahir, ia menerima nama depannya Abraham dari seorang pria di Papua yang membantu ayahnya ketika yang terakhir terluka di sana, di samping ketertarikan ayahnya dengan Abraham Lincoln. Ayahnya meninggal pada tahun 1975, membawanya mengais-ngais di pasar Tanah Abang. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di sekolah perdagangan, lulus pada tahun 1981.
Ibunya merupakan keturunan dari KH. Abdullah Syafi’i, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.
Dirinya termasuk anak yang memiliki hidup sengsara pada masa kecilnya. Sejak kelas 3 SD Lulung sudah menjadi anak yatim dan bekerja sebagai pemulung demi membantu ibu dan adik-adiknya. Saat beranjak dewasa, dia lantas mulai usaha menjadi seorang pemulung. Dia tak gentar dalam mengumpulkan kardus, besi hingga barang-barang bekas. Itu semua dilakukannya demi bisa mempertahankan dan menyambung hidup.
Lulung di Tanah Abang sejak menjadi tukang sampah, tukang loak, hingga punya bisnis properti, toko, operator parkir, dan jasa keamanan.
Kepada Merdeka.com Lulung membantah jika orang menyebutnya preman Tanah Abang. Menurutnya dia berbisnis dengan cara legal. Orang-orang yang menyebutnya preman hanya mereka yang sengaja ingin menjatuhkan dirinya. “Kalau saya Preman, saya kok bisa memiliki 7.000 karyawan,” tandasnya.
Kemudian, ia akan memiliki firma hukum dan berbagai perusahaan yang terkait dengan parkir, keamanan, dan penagihan utang. Dalam wawancara dengan Tempo, ia menyebut dirinya sebagai “The Godfather, yang bukan jahat”.
Pada tahun 2005, setelah pembunuhan seorang pemimpin geng, perusahaan Lulung akan menyerap banyak anggota geng, yang katanya untuk menghindari pengikut yang tidak terkait dari menyebabkan masalah.
Sebagai pengusaha, Haji Lulung memiliki PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.
Dalam berorganisasi, Haji Lulung aktif di PPM, AMPI, Karang Taruna, serta turut mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi. Saat ini, Ia resmi sebagai Ketua Umum Bamus Betawi 2018-2023.
Nama Haji Lulung menjadi banyak buah perbincangan takala Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Banyak perkataan Haji Lulung mengkritik pedas sikap dan kebijaksanaan yang dibuat oleh Ahok.
Haji Lulung membuat kontroversial setelah menyebut Basuki Tjahaja Purnama mengalami gangguan kejiwaan. Namun, Basuki mengklaim dirinya sehat secara jasmani dan rohani sehingga dinyatakan lolos saat tes kejiwaan ketika mengikuti seleksi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Basuki justru menuding balik kepada Lulung yang memungkinkan mengalami gangguan jiwa. Sebelumnya, Lulung pernah menyebut Basuki sebagai psikopat setelah bertemu dua dokter yang mempublikasikan hasil pemeriksaan Basuki saat Pilkada 2012.
Kedua lawan seteru dipanggung politik ini tidak menyurutkan nilai-nilai kemanusiaan. Takala Haji Lulung sakit terkena serangan jantung dan dirawat di RS Jantung Harapan Kita. Ahok mengirim doa untuk kesembuhan Haji Lulung. Takala mendengar kabar duka atas meninggalnya Haji Lulung. Ahok pun mengirim karangan bunga. (LH)