Seide.id. Pisau berikutnya yang lebih tepat untuk mengiris rasa pribumi atau pendatang adalah dengan DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat. DNA merupakan materi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik fisik seseorang.
Menurut Steve Olson dalam Maping Human History (2003), “ DNA manusia merupakan suatu molekul panjang dan kompleks yang meneruskan informasi generik dari satu generasi ke generasi berikutnya, membawa jejak sejarah manusia yang tak mungkin terhapus”.
Najwa Shihab Itu Bukan Arab
Beberapa saat lalu, 2019, beberapa orang pernah melakukan tes DNA untuk mengetahui asal-usul orang Indonesia dengan menelusuri leluhur mereka dalam DNA. Mereka penasaran, sebetulnya dari mana mereka berasal.
Meski tampak seperti orang Arab, Najwa Shihab itu memiliki gen Timur Tengahnya hanya 3,4%, gen Asia Timur atau Tiongkok malah lebih besar yakni 4,19%. Padahal sejak lama ia sangat meyakini ia ini keturunan Hadramaut, Yaman. Seperti yang diceritakan kakek nenek moyangnya.
Kenyataan, ia baru menyadari bahwa ada 10 percampuran DNA, 10 nenek moyang dari beragam buyutnya. Itu menunjukkan bahwa manusia, terutama penduduk Indonesia, tidak bisa mengklaim bahwa ia pribumi atau berasal dari satu tempat.
Turunan Berbagai Nenek Moyang
Peserta lain, seorang wartawan, kaget ketika tahu bahwa mengira dirinya Melayu asli, ternyata keturunan Vietnam. Begitu juga peserta lain. Mereka tak menyangka bahwa mereka ini keturunan dari berbagai nenek moyang yang jauh nun di sana.
Menurut Pradiptajati Kusuma, Peneliti Genetika Manusia dan Evolusi, orang Indonesia hampir semuanya adalah pendatang. Hal ini bisa dibuktikan dengan metode genetika dan arkeologi. Keberagaman orang Indonesia terbentuk dari beberapa gelombang migrasi di masa lampau.
Jadi, kita ini pribumi atau non pribumi ? Bersambung – (Mas Soegeng)