Seide.id – Sebenarnya bukan mencuri waktu, melainkan saya memanfaatkan waktu itu dengan baik, benar, dan efektif. Karena saya tidak ingin waktu itu terbuang sia-sia, tiada guna, dan mubazir.
“Waktu adalah uang,” karena saya menghargai waktu. Apalagi, jika janjian dengan teman. Saya tidak ingin mengecewakannya, sehingga saya membiasakan diri datang lebih awal dari jam yang ditentukan.
Dari kebiasaan memanfaatkan waktu, saya menjadi disiplin dan tertib terhadap diri sendiri. Bagi saya, waktu adalah ilmu dan kesempatan baik untuk pengembangan diri melakukan hal-hal yang produktif serta bermanfaat bagi orang lain.
Jika janjian dengan siapa pun, saya minta komitmen, konsekuen, dan tidak ngaret atau molor. Biasanya, waktu dalam menunggu itu saya gunakan untuk membaca, mencari peluang usaha, atau menulis artikel untuk dibagikan di sosmed.
Jika ada teman atau relasi bisnis yang suka molor dalam janjian, maka saya akan mengingatkan untuk jujur. “Jangan bilang OTW alias oe tunggua wae,” sehingga lama menunggu, dan itu sungguh menyebalkan. Karena tidak menghormati dan menghargai waktu orang lain.
Dengan menyadari, bahwa waktu itu sungguh bernilai, saya menjadi pribadi yang tertib dan taat dalam mengelola waktu.
Ternyata dengan menghargai dan menghormati orang lain, saya merasakan, bahwa hidup ini makin bernilai, ketika kita saling mengasihi.
Waktu, sesungguhnya waktu itu sungguh bernilai, ketika hidup ini diisi untuk memuliakan Allah dan sesama.
Mas Redjo/ Red-Joss