Menikmati Sakit, Mensyukuri Hidup

Tidak ada seorangpun di dunia ini yang ingin sakit. Bahkan, sekalipun sakit itu dibayari alias gratis. Semua orang ingin hidup sehat.

Sakit itu tidak dapat ditolak. Bisa datang sewaktu-waktu. Siapapun bisa terserang sakit, apakah ia pejabat, rakyat biasa, atau olahragawan.

Ketika sakit, kita baru menyadari, berapa mahalnya untuk sehat itu.

Kita bekerja mati-matian dan ngobyek tak kenal waktu, tapi saat sakit tabungan kita habis untuk berobat.

Apapun sakitnya itu tidak enak. Gegara sakit, aktivitas kerja kita menjadi terganggu dan produktivitas menurun.

Kita lalu berpikir sebab musabab sakit, yang salah makan, kurang istirahat, dan seterusnya. Akibatnya, kita bisa mengalami sulit tidur, emosian, dan stress. Lebih parah lagi, jika kondisi kita langsung drop.

Sakit Itu Bukan Cobaan
Jangan pernah berpikir, ketika sakit tidak kunjung sembuh itu berasal dari Allah. IA tengah cobai dan menguji iman kita.

Allah tidak seperti yang kita pikirkan. IA Mahabaik & Maharahim.

Kita sakit itu banyak faktor penyebabnya, di antaranya kelelahan fisik, perubahan cuaca, stress yang kronis, dan sebagainya.

Ketimbang kita menyesali sakit, lebih bijak kita mencari hikmah dari rasa sakit itu.

Kita sakit, karena Allah menyapa dan mengingatkan kita. Dengan sakit itu Allah bermaksud agar kita semakin dekat denganNya …

Intinya, agar kita menikmati rasa sakit seperti saat kita menikmati hidup sehat.

Sehat dan sakit itu harus kita syukuri dan nikmati sebagai anugerah Allah.

Dengan bersyukur, kita mengambil hikmah dari rasa sakit itu sebagai pembelajaran diri.

Kita lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh dan menerapkan pola hidup sehat.

Tubuh sehat dan sakit itu ibarat dua sisi mata uang koin yang saling membutuhkan. Untuk menjaga keseimbangan dan harmoni hidup kita.

Dengan menikmati rasa sakit berarti kita mensyukuri dan memaknai hidup. Anugerah Allah yang luar biasa! (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang