Menimbang Badai pasti Berlalu, Karya Sang Maestro Eros Djarot

Badai Pasti Berlalu - Soundtrack Film

Album yang terdiri dari tiga belas lagu yang sampai kini masih enak dinikmati

Oleh RIRIZ SENO

MENDENGAR menikmati album musik Badai Pasti Berlalu yang direkam pada tahun 1977, akan merasakan perbedaan sesuatu yang lain sekali dari album album musik yang pernah ada, bahkan boleh dibilang sampai kini. Diawali dengan lagu Pelangi dengan lirik yang sangat romantis bersetubuh dengan komposisi warna musik yang sangat berkelas, menyentuh namun tak mendayu, multi rasa imajinasi kita akan hanyut. Yang lagi kasmaran betapa serasa sangat indah dunia ini, yang lagi patah hati pasti akan terbawa kedalam arus rasa yang sangat deras.

Sebagai seorang music director, Eros Djarot sangat piawai dan titis menempatkan lagu Pelangi menjadi lagu jagoan nomer urut pertama pada album Badai Pasti Berlalu. Magnetisme dalam syair dan notasi lagu pelangi sangat menarik, dengan warna the have music, pada saat itu, menjadikan kita tak bosan untuk mendengar berulang-ulang.

Musik yang awalnya dibuat tanpa ekspektasi apa pun selain memuaskan hasrat bermusik, tidak pernah mengira bahwa album Badai Pasti Berlalu ternyata menjelma sebagai album yang akan menjadi legenda tonggak musik Indonesia. Album yang terdiri dari tiga belas lagu : Pelangi, Merpati Putih, Matahari, Serasa, Khayalku, Angin Malam, Merepih Alam, Semusim, Baju Pengantin, E&C&Y, Cintaku, Badai Pasti Berlalu, Merpati Putih (Instrumental) sampai kini masih sangat asyik masyuk untuk dinikmati.

“Saya bukan pemain gitar yang hebat, bukan pula pianis yang hebat. Saya hanya mendalami bagaimana menerjemahkan rasa ke dalam musik. Awalnya saya juga sempat sekolah teknik, jadi saya menggunakan logika matematika dalam berkarya. Saya sekolah teknik di Jerman, tapi kemudian saya di Inggris justru sekolah film, bukan musik. Saya merasa semua latar belakang bisa dijadikan dasar untuk berkesenian. Yang paling penting satu, kecerdasan. Makanya saya setuju kecerdasan emosional, kecerdasan pikiran, dan kecerdasan spiritual itu harus sama-sama,” kata Eros Djarot suatu ketika dalam satu wawancara dengan whiteboard journal.

Bagi seorang Eros Djarot, bermusik adalah penerjemahan rasa yang dituangkan kedalam nada dan lirik, yang berbicara adalah hati yang kemudian terejawantah menjadi cipta.

Satu karya instrumentalia lagu E&C&Y seperti menegaskan bahwa karya ini adalah sebuah kerja sama yang sangat apik antara Eros Djarot – Chrisye dan Yockie Suryoprayogo. Dari sini pula, selain vocal Chrisye yang khas, ternyata ia handal dalam mencabik electric bass. Ada tiga lagu : Semusim, Khayalku, Angin Malam yang dicipta oleh Keenan (Drum) dan Debby Nasution (Piano).

Fariz RM di album ini juga berperan mengisi permainan drum selain Keenan. Menyimak dari lagu perlagu pada album Badai Pasti Berlalu, vocal Berlian Hutauruk yang sangat kuat dalam warna vibrasi seriosa, namun dengan kepiawaiannya, ia bisa menyiasati menjadi sajian warna pop yang sangat elok. Lirik Eros Djarot memang sangat romantis, namun tidak terjebak dalam patern yang mendayu-dayu dan finalnya sangat piawai dibawakan oleh Berlian Hutauruk.

Dalam lagu Khayalku, perpaduan vocal antara Chrisye dengan Berlian, serasa begitu sangat pas. Chrisye yang pelit pada vibrasi vocal nan dinamis, ditimpa dengan suara Berlian yang handal dan kaya dalam bervibrasi, keduanya seperti jodoh bertemu, menyemburkan roh yang sangat hidup. Kepiawaian Chrisye selain warna vocal yang khas dan tinggi, teknik falseto nya seperti tidak ada beda dengan suara vocal aslinya. Perhatikan pada lagu Pelangi, Angin Malam atau lainnya, dalam nada tinggi Chrisye selalu halus dan tenang dengan falsetnya.

Lagu Badai Pasti Berlalu yang merupakan gong, sangat serius – penuh perasaan dibawakan oleh sang Berlian, tanpa cacat dan kerasa sangat indah sekali. Dibalut sentuhan piano dari Yockie Suryoprayogo yang rapat notasi, sentuhan tuts auranya begitu hidup. Ia seperti menolak ikut pada tatanan pakem pop biasa, yang dia ingin ciptakan adalah warna baru. Alur alur notasi progresifnya yang sulit ditebak, ke sentuhan klasik, tiba-tiba ke pop, lalu lari ke alur warna orkhestra, itulah Yockie yang sangat piawai dan sampai kini permainannya masih menjadi panutan.

Hasil karya master piece Badai Pasti Berlalu adalah lahir dari hati, kecerdasan emosional – pikiran dan pikiran seperti yang dikatakan Music Director dan Sang Empunya Eros Djarot. Notasi dan lirik, Eros adalah jagonya. Dalam perjalananya sampai kini, Chrisye – Yockie Suryoprayoga – Debby Nasution kini telah almarhum, namun karyanya akan terus menghiasi khasanah musik Indonesia. Karya selanjutnya dari sang maestro Eros Djarot, Berlian Hutauruk, Fariz RM, Keenan Nasution akan terus dinanti untuk menambah perbendaharaan musik negeri ini.

*Ririz Seno, penulis, pengamat dan praktisi seni budaya Jawa, alumni Universitas UPN Veteran Yogyakarta.

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.