Mengenang Rima Melati Sahabat yang Selalu Ceria Meski Memendam Sakit

Mengenang Rima Melati Sahabat yang Selalu Ceria Meski Memendam Sakit

Dari sekian banyak artis yang saya kenal, hanya Rima Melati yang tidak memanggil saya Mas. “ Geng, besok ke rumah ya. Ada oleh-oleh buat lu”. Rumahnya di Bintaro luas. Banyak tanaman dan juga beberapa burung yang selalu berkicau. Frans Tumbuan menyambut di depan rumah sambil baca koran. “ Tunggu bentar mas. Lagi terima telpon dia”. Tak lama, Rima kemudian keluar dan membawa bungkusan. Paket hadiah dari Belanda. 

Sahabat Lewat Berita

Rima sering ingat sahabat-sahabatnya. Meski saya wartawan, saya tak pernah menjadikan mereka sasaran sumber berita untuk gosip dan sebagainya. Saat saya perlu berita, saya selalu bilang. Saya mau wawancara untuk Majalah FIlm ya. Jika ia setuju, saya wawancarai. Sebelum berita dimuat, saya tunjukkan dulu naskahnya. Tapi saya tak mau jika ia mengoreksi. Kalau mau nambah data atau kalimat boleh. Jika berkenan, saya lanjutkan. Itu cara saya menjalin hubungan persahabatan.

Itu antara lain yang menjadi kami sebagai sahabat. Jika ia pulang dari luar kota, sering bawain oleh-oleh. Bahkan saat makan siang bersama teman-temannya, sering bilang,” Gua ada di Blok M. Kalau lu dekat daerah blok M mampir. Kita makan bareng. Lagi berada di jauhpun kalau ditawari makan bareng, saya pasti datang. Di situ saya kenal banyak selebritas baru di dunia model atau sosialita. “ Pokoknya kita ramai-ramai saja”, ujarnya. 

Dikenalkan Teman Temannya

Yang dimaksud kita itu ternyata teman-teman artis dan sesama aktivis antri rokok. Rima pua yang membuat saya nekad berhenti merokok. “ Pokoknya saya tak suka orang merokok. Kalau lu gak berhenti merokok, duduknya agak jauhan ya. Gua di Blok Ma lu di HI“. Malu juga lama-lama disindir terus. Apalagi beliau ini tak sungkan memperkenalkan saya kepada teman-teman lainnya dalam berbagai kesempatan. “ Ini, kenalkan namanya Mas Soegeng, sahabat gua. Tapi ati-ati, dia ini wartawan. Tapi bukan wartawan gosip,”katanya. 

Kasih Tak Sampai

Nama aslinya Marjolein Tambayong. Lahir di Tondano Sulawesi pada 23 Agustus 1937. “Coba kalau kemerdekaan Indonesia pada 23 Agustus, kelahiran gua juga dirayain se Indonesia raya,” ujarnya bercanda suatu saat waktu shooting. Nama Rima Melati adalah pemberian dari Bung Karno karena melihat kecantikan Rima.

Film pertamanya Kasih Tak sampai ( 1961). dibuat sesudah Rima meninggalkan group The Baby Dolls. Rima Melati menjadi kesayangan sutradara Wim Umboh, Sjumandaja serta Teguh Karya. Memasang Rima di film mereka, tak perlu arahan. Rima cepat masuk dalam perannya, ujar Wim Umboh yang oleh rima dipanggil Om wim. 

Dalam Noda Tak Berampun, Rima memperoleh penghargaan dari PWI Awards. Dalam Intan Berduri ( 1972) , Rima memperoleh julukan Aktris Utama Terbaik. Ia juga pernah masuik nominasi sebanyak 5 kali sebagai Aktris Pendukung Terbaik. 

Senior Yang Dihormati

Hampir semua artis tua dan muda hormat pada Rima Melati. Rima paling akrab dengan Sophan Shopiaan dan Wydiawati. Kebetulan sama-sama tinggal di daerah Bintaro.

Sewaktu Sophan Sophiaan menyutradarai film Tinggal Landas Buat Kekasih, di sana ada Widyawati, Rima Melati, Marisa Haque dan Ikang Fauwzi. Sophan mengajak saya syuting di Bali. Kebetulan banyak yang saya kenal, kecuali Ikang Fauwzi dan Marissa Haque. 

Selesai syuting, kita makan bersama, terlihat Marissa Haque makan sendirian. Dari jauh dilihatnya Ikang Fauwzi sering melirik Marissa ( Icha). Muncul keisengan Rima. “ Yuk, kita jodohin Icha sama Ikang”. Wydiawati hanya tersenyum. Sophan semangat. 

Perjodojan Ikang-ICha

Sophan kemudian membuat sedikit perubahan percintaan Marissa dan Ikang. Adegan saat hujan dimana Ikang memayungi Icha menjadi menarik dan mendekatkan hubungan erat keduanya.

Sejak itu, keduanya akrab. Rima juga memberi peluang Ikang untuk selalu dekat dengan Icha. Salah satu cara, saat break, mereka keliling Bali, menyewa mobil dan Ikang yang pegang setir. Sementara semua duduk di belakang, mau tak mau Icha duduk di samping Ikang. Tentu saja Ikang girang. “ Mumpung belum ada janur melengkung, sikat saja,” ujarnya.

Agar keduanya lebih erat, Rima, Frans Tumbuan,  Sophan Dan Widyawati minta didrop di hotel di Sanur akan rapat. Mereka minta Ikang kembali ke lokasi syuing. Tentu saja keduanya, Ikang dan Icha senang diberi kesempatan berduaan. Itu berkat Rima Melati, meski selama perjalanan syuting atau dimanapun, sering mengeluh karena dadanya terasa nyeri, namun ia tak perlihatkan ke siapapun. 

Perginya Sang Dewi

Kemarin, pukul 15.30 ada pesan masuk. “ Mbak Rima meninggal”. Saya kaget. Telpon ke sana kemari ternyata benar. Rima Melati telah meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Kamis 23 Juni 2023 pukul 15,25. Aditya Tumbuan, putra Rima menjelaskan kronologi meninggalkan sang Ibunda tersayang.. 

Sebelum dirawat di RSPAD Gatot Subroto, saat jatuh sakit, Rima dibawa ke RSPI Bintaro pada 7 Mei 2022. Sebulan di sana, tak ada perubahan, tanggal 7 Juni dipindah ke RSPAD. 

Dari diagnose, Rima mengalami infeksi luka bagian punggung. Ini menyebabkan demam tinggi.Saat dibawa ke ICU, baru ketahuan jika ada infkesi lain yang menyebabkan paru-parunya terendam air hingga menjalar ke ginjal, dan dilakukan HD ( Hemodialisa). Sebanyak 7 kali, tubuh Rima terus cuci darahmenyebabkan kondisinya semakin menurun.

Adytia yang menyaksikan tubuh ibunya berbisik dan meminta maaf jika dirinya salah. “ Jika memang sudah tidak kuat dan mama merasa sakit sekali, kita semua ikhlas dan lapang dada, demi mama”, bisik Adytia. 

Rima akhirnya memilih pergi selama-lamanya. 

Selamat jalan mbak Rima. 

Beristirahatlah dengan tenang dan damai. 

Tuhan menyertai orang baik seperti anda. 

Selamat Jalan Rima Melati

Mengenal Diri, Dari Tokoh Yang Dikagumi dan Alasan-Alasannya

Bedanya Orang Kaya dan Orang Tidak Kaya

Avatar photo

About Mas Soegeng

Wartawan, Penulis, Petani, Kurator Bisnis. Karya : Cinta Putih, Si Doel Anak Sekolahan, Kereta Api Melayani Pelanggan, Piala Mitra. Seorang Crypto Enthusiast yang banyak menulis, mengamati cryptocurrency, NFT dan Metaverse, selain seorang Trader.