Foto : Tep Ro / Pixabay
Yang sudah biasa adalah kita mendoakan orang yang kita sayangi atau yang berhubungan kepentingan dengan hidup kita. Yang tidak mudah dan jarang, adalah kita mau mendoakan kepentingan sesama saudara insani, demi kebaikan, keselamatan dan kebahagiaan mereka, karena menyadari bahwa mereka adalah bagian hakiki Kehidupan ini. Renungan dan refleksi akan hal itu, saya tukiskan dalam sajak:
Energi Doa Sesama Saudara Alamiah
Saudara…..
Kenyataan alamiah bahwa kita manusia
Satu udara, satu darah
Engkau, dia, mereka..
Kita
Putra-Putri Kehidupan
Generasi insani
di alam jagat ini
Tanpa kecuali…
Ciptaan Ilahi
Doa
mata air sanubari jiwa
sungai hati nurani
Muara pikiran dan rasa
kata tindakan raga
Memberi kepada saudara…
Membagi kepada sesama…
jiwa raga anugerah Pencipta
karena
menyadari diri pribadi
sesama ciptaan Ilahi
Doa…
berbicara… berkomunikasi…
menjalin tali kasih asali
kembali pada hakekat sejati
menyatu pada energi Ilahi
dalam nafas ‘kita Sesama’
dalam rahim ‘kita Saudara’
Lintas ruang dan waktu
dalam suka dan duka
ajaib dan penuh makna
Saat mendoakan orang lain
Dalam pelataran sanubari jiwa
kutemukan sosok sesama saudara
Dalam halaman hati nurani
kurasakan desah hafas sesama
kualami detak jantung saudara
Pikiranku bening disadarkan
mengalir bait kata mantra
bagi sesama saudara
antarkan lara derita dukanya
persembahkan harapan sukacitanya
pada Sang Pemilik kehidupan
Saat doa bagi sesama
Terasa legah di dada
bisa memberi dan membagi
sebait mantra doa sahaja
seperti yang juga kubutuhkan
Mendapat doa sesama saudara
terlebih saat tak berdaya
dalam sakit lara derita
“Indahnya saling mendoakan
energi maha dasyat terjadi
jika dilakukan dengan kasih
dari ketulusan jiwa raga”