Foto : Pixabay
Tidak mudah setiap pribadi menyadari keberadaan dan Keajaiban Ilahi dalam diri pribadi. Ada aneka alasan, yang berkaitan dengan latar belakang, relasi sosial budaya, serta pengetahuan dan pengalaman pribadi.
Ada yang peduli, membuat refleksi dan menyadari adanya keajaiban Sang Pwncipta dalam seluruh diri pribadi. Kehidupan pribadi hanya dapat terjadi karena kemurahan rencana kasih Sang Ilahi – Maha Pencipta. Maka, lahirlah terimakasih dan syukur, lalu menjadi energi yang menopang diri untik memberi makna bagi kehidupan diri pribadi sebagai berkat bagi sesama. Lalu, refleksi ini kutuliska. Dalan sajak:
Dialah Api Pribadiku
Terasa hangat
di ubun
Lalu…
panas menjalar
di seluruh tubuh
Sesekali asap mengepul
dari denyut nadi
dari cerobong hidung
dari bibirku
Bara api itu menyala
kubawa..berlari
menyulut bulan bintang
kubakar mentari
Terangi semesta
dengan rindu damba
dengan api cinta
Lalu
Dia tersenyum bangga
dan jelas berkata
“Anakku,
engkaulah api-Ku
teruslah membara
teruslah menyala
bakar mentari bercahaya
terangi semesta
dengan api cinta”
Saat kutelisik
mencari suara itu
Ternyata…
Dia ada di tungku jiwa
siang malam di dapur sanubari
setia menjaga bara api
tak henti kobarkan nyala Kasih
Dan
aku makin yaqin berlari
berkelana membagi cahaya
berziarah amal membawa api
hanguskan jiwa ragaku
sampai purna makna adaku