Belajar Memahami Diri dan Sesama – Menulis Kehidupan 352

Foto : Satish Kumar Periyasamy/Pixabay

Saya pernah mendengar tiga kata petuah bahasa Jawa ini: Eling, Waspada, Waskita. Arti yang saya ingat, Eling atau kesadaran diri, Waspada atau berjaga-jaga – siap sedia, Waskita atau cermat dan berhati-hati. Ini nilai dan kemampuan diri yang penting dimiliki setiap pribadi untuk mengelola kehidupan di tengah sesama dan alam lingkungan serta sebagai ciptaan di hadapan Sang Ilahi.

Ternyata tidak mudah mengenal dan memahami diri sendiri, apalagi mengenal dan memahami sesama kita. Antara bagian fisik yang kelihatan dari jauh atau di bagian luar, itu saja belum tentu dikenali dengan benar. Apalagi mengenal dan memahami perasaan, pikiran dan hati sanubari orang lain. Pribadi sendiri ada misteri, sesama dan alam lingkungan pun adalah misteri. Maka perlu kebeningan pikiran untuk memiliki kesadaran serta hati sanubari yang putih bersih untuk mengenal dan memahami sesama kita. Lalu, saya tuliskan refleksi ini dalam sajak:

Menyibak Birunya Samudera

Antara telapak kaki dan belantara rambut kepala
Ada samudera terbentang luas
Antara deretan pori-pori kulit
dan desiran merah darah
Ada lautan biru terhampar
Aku, engkau, dia, mereka
Kita adalah samudera
Kita putra-putri bahari
Kita generasi misteri Ilahi

Sudah ribuan gelombang bergelora
Sudah jutaan ombak berbuih
Lestari tak pernah usai
Samudera pasti bergelombang
Lautan pasti menghempas ombak
Dan
Gelombang, ombak, pasir
tak pernah bisa dihitung
berapa banyak tak terbilang
Semuanya nampak jelas
penuh makna dan misteri

Duduk di pantai dinamika insani
memandang gelora gelombang
mengagumi ombak menghempas
menyaksikan pasir bertebaran
Kuyakin melihat samudera biru
Kupastikan lautan nirmala ungu
Karena
jelas dipandang mata
biasa disebutkan manusia
sudah tercatat dalam pengalaman
Tentang warna-warni fakta
antara aku, kau, dia
antara kamu dan mereka
Kita anak generasi bahari
Kita samudera biru misteri

Hari ini
Aku beranikan diri melangkah
Membelai wajah-wajah ombak
Masuk laut memeluk gelombang
Berenang menyelam mencium dada samudera
Dan
sungguh heran serta mengagumkan
Ternyata ombak itu putih
Ternyata gelombang tak berwarna
Ternyata lautan itu bening
Ternyata samudera itu jernih
Lalu…
hamparan pasir berwarna-warni
Setiap pribadi unik misteri

Aku, engkau, dia
Kita, kamu dan mereka
Ternyata sejatinya berbeda-beda
Pribadi yang khas unik
saat berjarak dan dipandang
Apalagi
ketika tak berjarak dilihat
ketika menyelami kedalaman diri
Maka,
banyak makna dan misteri
banyak warna dan arti
Seperti pasir dan ombak
laksana gelombang dan samudera

Menyibak birunya samudera
Menyelami sosok pribadi
Memahami lebih dalam relasi
Akan membuka lembar misteri
antara kesan dan fakta
antara asumsi dan kenyataan
antara harapan dan pengalaman
antara kesamaan dan perbedaan
antara perubahan dan kepastian
antara jasmani dan rohani
antara kasat mata dan maya

Semuanya ada dan terjadi
penuh makna dan misteri
Dipandang sebagai
Samudera biru
Terlihat lautan nirmala ungu
Begitu luas dan dalamnya

Aku, engkau, dia mereka
Kita adalah samudera biru
Fakta paradoks pesona misteri
seperti hamparan lautan nirmala
Dalam keajaiban jagat semesta
Tarian Sang Maha Cinta

Belajar Membuat Sesama Tersenyum – Menulis Kehidupan 351