Kehadiran Pencipta dalam Semesta – Menulis Kehidupan 356

Foto : David Mark/Pixabay

Pengalaman religius manusia sering berkaitan dengan misteri diri pribadi, misteri dalam sesama dan misteri dalam alam semesta. Ada pengalaman paradoks, yakni rasa terpesona akan indahnya keajaiban dan sekaligus rasa takut gentar hormat pada keagungan dan misreri. Disana, lahir pengakuan akan Sang Hyang Maha Agung dan Maha Misteri.

Namun, karena sering dialami, lalu alam semsta setiap hari merangkul manusia dengan segala kelimpahannya, maka sering pula diabaikan dan dilupakan. Bahkan, ada sekelompok orang, karena keangkuhan dan kerakusannya, dengan uang dan kekuasaan, justru mengeksploitasi alam seenaknya, merusak dan menguras alam lingkungan. Kembali merefleksi kehadiran Sang Hyang Pencipta dalam segenap ciptaan, maka saya coba menulis sajak:

Selendang Awan Putih

Langit cerah malam ini
Wajah purnama ceria berseri
kawanan bintang menari
Dan
kulihat angin menghampiri
membawa sehelai selendang
selendang awan putih
Dikalungkan di bahu purnama
disambut senyum pesona
Angin dan purnama
berpelukan tumpahkan damba asmara
dan melukis pelangi cinta
warna-warni di selendang putih
Panorama langit indah
cakrawala nyanyikan harmoni
semesta kidungkan damai
bagi mata yang peduli
dari relung jiwa sanubari
anak-anak insan di bumi

Alam wartakan kemesraan sejati
Tarian Sang Maha Misteri
Irama melodi musik Ilahi
Siang malam tetap bersemi
dalam seluruh unsur semesta
antara jiwa dan angkasa
antara sanubari dan samudera
antara pikiran dan matahari
antara perasaan dan bulan
antara paru-paru dan udara
antara jantung dan bintang
antara darah dan danau
antara kata-kata dan angin
antara rambut dan belantara
antara telapak dan debu tanah
antara daging dan pasir
antara jemari dan margasatwa
antara ciptaan dan Pencipta

Selendang putih awan
Pesona wajah bulan
Tarian bintang bertaburan
Hembusan langkah angin
Warna-warni pelangi menawan
Patrikan makna keajaiban
Madahkan syair keagungan
Nyanyikan lagu kemuliaan
Cinta Ilahi tak bertepi
Kasih Sang Maha Suci
bagi segenap insani
dalam putaran sejarah generasi
dari awal hingga selesai
Saat purnama bulan Juni
Aku saksikan misteri ini
dalam kagum hening sanubari

Menyadari Kehadiran Manusia di tengah Alam Semesta – Menulis Kehidupan 327