Tuhan Allah dan Pikiran Manusia – Menulis Kehidupan 368

Foto : Beate Bachmann/Pixabay

Aspek spiritual manusia adalah fakta. Dengan segi spiritual atau rohani itu, manusia mengalami hal religius. Manusia menyadari adanya Sang Ilahi, yang sedemikian agung dan mengantarkan jiwa raga, tetapi swkligis begitu i dah mempesona. Pengalaman religius itu dirasakan oleh pribadi maupun komunitas. Lalu ada berbagai keyakinan, kwpecayaan dan agama. Ada berbagai konsep dan ajaran tentang Sang Ilahi, untuk dihidupi dalam prinsip, nilai, tata aturan, perayaan dan ritual.

Ada ribuan nama dan gelar yang diberikan kepada Sang Olahi, sesuai dengan adat budaya, tradisi keyakinan dan agama, sesuai bahasa yang dimiliki setiap pribadi maupun kelompok. Refwlaki tentang Pengalaman religius dan Sang Ilahi itu saya tuliskan dalam sajak:

Sang Hyang Ilahi Tak Pernah Sama

Ada ribuan nama Tuhan
Ada jutaan atribut Allah
Sang Hyang Maha Sempurna
Sang Ilahi Maha Misteri
sesuai pikiran nalar manusia
sesuai pengalaman diri pribadi
sesuai tradisi adat budaya
sesuai ajaran setiap agama
sesuai konsep para pemikir
sesuai argumen para teolog
sesuai bantahan para atheis
“Dia Sang Maha Nama
Dia Sang Tanpa Nama
Dia merangkul ada dan tiada
Dia Sang Maha Paradoks
Tuhan tak pernah sama”

Perubahan itu kekal lestari,
Tuhan Sang Maha Perubahan
membuat perubahan itu kekal
dalam jawaban sekaligus tanya
karena terus menari-nari
karena terus menciptakan
karena selalu dialami misteri
oleh setiap pribadi manusia
dalam rindu damba tanya
dalam fakta keterbatasan insani
dan maha luas jagat semesta

Tuhan tak pernah sama
bagiku, bagimu, bagi semua
dalam pengalaman setiap pribadi
dalam pikiran dan sanubari jiwa
dalam kata dan perbuatan kita
Saat mengalami kegembiraan
Saat dapat meraih sukses
Saat memperjuangkan kebutuhan
Saat menghadapi penderitaan
Saat dilanda duka lara
Saat sakit tak berdaya
Saat mengalami tertimpa bencana
Saat kaya dan berkelimpahan
“Mungkin kata Tuhan
sama diucapkan mulut
Namun,
makna Tuhan sungguh berubah
Sesuai pengalaman yang terjadi
Seturut kepentingan yang dicari…”

Tuhan tak pernah sama
Allah tak pernah serupa
“Tuhanmu ya itu Tuhanmu
Tuhanku ya itu Tuhanku
meskipun mungkin sama kata
Alahmu, ya itu Allah-mu
Allah-ku, ya itu Allah-ku
mungkin kita sama agama”
Karena kita berbeda pribadi
Karena kita berbeda kapasitas
Karena kita berbeda pengalaman
Karena kita berbeda iman

Tentang Tuhan Allah
Dia Sang Maha Nama
Dia Sang Maha Kata
Dia Sang Maha Kreasi
Dia Sang Maha Misteri
Dai Sang Tanpa Nama
Dia Sang Maha Perubahan
Dia tersenyum dan menari-nari
diiringi irama pertanyaan manusia
dihiasi pengalaman jawaban paradoks
“Kesatuan Sang Maha Penari
dan tarian-Nya yang abadi
dalam segenap ciptaan-Nya”

Tuhanlah Perlindunganku