Menyimak Relasi Ciptaan Alam Semesta – Menulis Kehidupan 397

Foto : Enrique/Pixabay

Disadari atau tidak, serta diakui atau diabaikan, faktanya seluruh isi alam semesta ini saling berhubungan. Manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam lingkungan serta isi jagat semesta ini, makluk hidup ada rantai makanan, serta unsul alam semesta ada hukumnya. Semuanya ada keterkaitan dalam energi misteri Sang Pencipta.

Dan khusus manusia, tergantung mutlak pada alam jagat ini. Tanpa manusia, alam lestari dengan hukumnya. Tetapi, tanpa alam lingkungan semesta ini, maka manusia pasti mati dan punah. Lalu, saya mencatat refleksi tentang relasi itu dalam sajak:

Ada Lima Kisah Cerita

Kisah pertama
anjing ditolong lumba-lumba
agar bisa kembali ke perahu
karena terjatuh di laut
Saat pemilknya sibuk memancing
“Binatang saling menolong
Sang nelayan kagum saksikan
Ada adegan saling berpamitan
Ada ekspresi rasa terimakasih
Ada nyanyian kasih sayang”

Kisah kedua,
seorang difabel merayap di lantai
berjuang masuk he dak beribadah
Disaksikan ratusan mata sesama
dengan aneka ekspresi pribadi
Dan
ada yang berikan kursi roda
“Dalam keterbatasan fisik
ada pikiran yang bening
ada hati sanubari bersinar
ada syukur dan cinta membias
Di antara sesama yang normal”

Kisah ketiga,
Ada beberapa penyiar agama
atas nama keyakinan imannya
mengadili pengikut agama lain
sebagai kafir dan setan
Demi membela kebenaran agamanya
atas nama Allah sembahannya
Bahkan dengan membunuh sesama
dan merusak sarana ibadah lain
“Semua diciptakan berbeda-beda
Agar hidup saling melengkapi
karena memang saling membutuhkan
Perbedaan adalah berkat Ilahi
Keragaman itu kekuatan semesta
Jika ada mata jiwa syukur
Jika hati bisa terimakasih
Jika nalar bening waras”

Kisah keempat,
Ada semut merah dan hitam
hidup dalam satu ruang wadah
Semuanya bisa damai tentram
Namun,
ketika wadah itu digoyangkan
maka kedua jenis semut itu
saling menyerang dan membunuh
“Sering dalam kehidupan bersama
membanjir informasi dan keadaan
yang datang dari luar diri
Karena pikiran tak bening waras
hati sanubari tak tenang
Maka gampang panik bereaksi
suka persalahkan sesama pribadi
lalu kelahi dan saling bunuh”

Kisah kelima,
Malam gelap gulita sunyi
pada rawa-rawa dan kolam
apalagi saat musim hujan
kodok-kodok bernyanyi bersahutan
Terdengar syahdu bergema mengalun
Entah apa syair lagunya
Entah dipeduli telinga manusia
“Setiap makluk dan ciptaan
Ada peran dan manfaat
dalam relasi alami hakiki
Jika kesadaran pribadi peduli
akan harkat martabat sejati
di dalam alam semesta ini”

Lima kisah cerita
cuma bagian kecil realita
di tengah semua dinamika fakta
dalam kodrat relasi manusia
Manusia dengan sesama saudara
Manusia dengan alam semesta
Manusia dengan Sang Pencipta
Jika ada kesadaran diri
pribadi harmoni dengan dirinya
“Setiap pribadi berharga istimewa
Segenap ciptaan itu saudara
Isi alam semesta bersinergi
Ada relasi saling melengkapi
dalam energi kasih Ilahi”

Menyimak Fakta Perubahan Realitas – Menulis Kehidupan 391