Menyimak Hakekat Pengalaman Cinta dan Dis-harmoni Relasi – Menulis Kehidupan 210

Foto : Alexas Fotos / Pixabay

Manusia secara kodrati mengalami kebutuhan  akan kasih sayang dan cinta. Kasih sayang sebagai bentuk perhatian dan pemeliharaan atas anugerah kehidupan dari Sang Pencipta Maha Pengasih. Dan cinta sebagai ungkapan diri memperlakukan orang lain seperti yang diharapkan orang lain perlakukan terhadap diri kita. Saling memberi dan menerima, karena saling membutuhkan untuk bisa mengalami harkat martabat diri dalam kehidupan.

Namun, karena keterbatasan manusia, maka sering kasih sayang tidak mampu dialami secara maksimal. Juga cinta pun ada kendala dan kegagalan, sehingga bisa membuat rasa sakit, kecewa, putus ada, terluka bahkan mematikan. Terhadap pengalaman manusia  kasih sayang dan cinta yang demikian, saya refleksikan dan tulis dalam sajak: Pengalaman Relasi Sakit dan Cinta

Raga terluka,
Sakit…..
Dicari obatnya
dan bisa sembuh
Tapi, sering ada bekas

Rasa terluka,
Sakit……
dicari ramuan
dibalur dan dirawat
bisa sembuh
bisa tidak
Sakit….
Lara derita mendera

Hati terluka,
Sakit…..
Ada goresan maya
tapi susah obatnya
Sakit….
Luka….
Nyeri…
Apalagi karena cinta

Cinta… ternyata
Menghidupkan
Menyehatkan
Membahagiakan

Sakit…. ternyata
karena lapar cinta
karana haus kasih
Sakit…
Menderita….
Mati….
Hidup tanpa cinta
Hidup tiada kasih sayang

Pikiran …
Bisa membuat sakit
Bisa juga mengobati
Bisa hilangkan cinta
Bisa lahirkan cinta
Bisa memiliki kasih sayang
Bisa membagi kasih sayang

Semua tergantung:
Berapa ilmu pengetahuan
Berapa kebijaksanaan di jiwa
Berapa tabungan nilai di sanubari
Adakah syukur dan terimakasih ?

Simply da Flores Harmony Institute

Menyimak Pesta Akhir Tahun