Merayakan Sukacita Natal Setiap Hari

Hidup itu sukacita.
Jika ada kesedihan, silakan numpang lewat. Jangan biarkan kesedihan berlarut-larut. Jangan izinkan untuk menginap, karena bakal merepotkan.

Bersedih hati itu tidak ada gunanya. Orang yang bersedih hati itu hidupnya nelongso, masa depannya suram, dan tanpa harapan!

Coba pikirkan! Adakah orang yang sedang bersedih hati atau berduka itu mampu berpikir dengan jernih? Adakah ia mampu melihat kasih Allah?

Ketika hidup dipenuhi kesedihan, kita tidak melihat anugerah Tuhan. Bahkan kita lupa bersyukur atas nafas kehidupan yang dikaruniaikan!

Tuhan seakan menjauhi kita. Doa tidak dikabulkan, usaha gagal, masalah menumpuk, dan seterusnya. Padahal gegara pikiran yang suntuk, kita sendiri yang menjauhi Allah.

Sekiranya kita berani bersyukur, adakah kesedihan mampu bertahan? Dengan berpikir positif, sepahit apapun peristiwa hidup itu berasa manis. Allah menyapa dan mengingatkan kita untuk mengambil hikmahnya. Mengubah kesedihan menjadi sukacita.

Sekali lagi, bersedih hati itu menunjukkan iman yang lemah, tapi hidup dengan sukacita itu karena anugerah Allah.

Hidup itu sukacita berarti kita harus menjauhi kesedihan. Hal yang tidak sulit, jika kita berani memaknai sukacita Natal dan mengaktualisasikan dalam hidup keseharian. Dengan berbagi sukacita pada sesama, hidup kita dilimpai damai dan bahagia. (MR)

Avatar photo

About Mas Redjo

Penulis, Kuli Motivasi, Pelayan Semua Orang, Pebisnis, tinggal di Tangerang