Dua wajah jenaka dalam gambar ini bukan jin. Ini gambar mahluk manusia. Manusia dan jin memiliki kesamaan dalam hal akal dan nafsu. Akal dan nafsu yang tidak baik adalah jahat. Jahat itu identik dengan setan. Setan adalah sifat yang hanya ada jika melekat pada mahluk hidup yang diibaratkan dengan perbuatan buruk dan jahat. Gambar di atas ini mahluk manusia bernama Somad dan Daniel. Kebetulan keduanya beragama Islam dan Kristen yang katanya pernah melihat jin di dalam salib. Padahal, jika baca kitab suci, manusia tak bisa melihat jin, tapi jin bisa melihat manusia.
Penceramah agama Abdul Somad pernah menyatakam bahwa dalam salib Yesus ada Jin Kafir. Sudah jadi jin, kafir pula. Itu rekaan Pak Somad. Pun begitu, ucapan yang dilontarkan untuk mencari sensasi sejak Agustus 2019 itu, sampai sekarang – 3 tahun lebih- belum pernah ada orang yang benar-benar melihat jin di dalam salib. Termasuk Somad.
Kalau sekarang ada orang Kristen pemutar lagu-lagu bernama Daniel yang setuju ucapan Somad bahwa di salib ada jin, orang itu hanya ingin berbagi kesalahan yang sama. Daniel setuju pada Somad dengan mengatakan bahwa ada jin kafir, unclean spirit alias roh yang tidak bersih. Apakah yang bicara juga pernah melihat jin itu nempel di salib ? Pasti tidak.
Dimana Jin Berada ?
Sebelum setuju atau tidak pada pendapat Somad bin Daniel atau mengecam keduanya, mari mencari tahu, dimana sebenarnya letak jin atau unclean spirit itu.
Konon, jin itu mirip manusia. Sama-sama punya akal dan nafsu. Bedanya, manusia diciptakan dari tanah, jin dari api. Jin berada di mana-mana tempat. Perbedaan lain – ini yang penting- jin bisa melihat manusia dan manusia tak bisa melihat jin. Sifat jin itu ijtinan, yang artinya tersembunyi dan tidak kelihatan. Manusia tidak bisa melihat jin tapi jin bisa melihat manusia.
Jika Somad dan Daniel seperti katanya bisa melihat jin, keduanya jelas mengarang ( untuk tidak mengatakan menipu ) dengan bicara bisa melihat jin. Keduanya telah mementahkan apa yang tertulis di Kitab Suci; bahwa manusia tak bisa melihat jin. Celakanya, kita semua percaya saja omongan keduanya yang sama-sama tidak mengandung kebenaran. Apalagi menyebut jin kafir. Bagaimana mungkin Somad dan Daniel bisa bilang di salib ada jin kafir, padahal jin itu sifatnya tak terlihat ? Padahal ada jin baik, ada jin jahat. Mengapa jin kafir ada di salib. Mengapa tidak mengatakan jin baik ada di salib. Masih untung menyebut jin. Bukan iblis. Sebab, Jin yang paling jahat bernama iblis. Pemimpin jin terjahat. yang hobi memberontak terhadap perintah Allah.
Setan, Jin, Iblis
Maka, jelaslah sudah, kedua mahluk manusia bernama Somad dan Daniel hanya mencari sensasi. Mencari sensasi untuk menjadi terkenal atau memperoleh pengikut dengan mengatakan hal tidak benar, adalah sebuah perilaku tidak baik alias jahat. Jahat itu setan. Setan itu sifat dan hanya ada ketika dia melekat pada mahluk. Terutama manusia.
Persoalannya, kedua mahluk itu mengatakan ada jin kafir di dalam salib. Padahal, bisa saja mengatakan bahwa mereka melihat jin di patung, gereja, atau bahkan di mesjid ( pasti gak berani). Somad menyebut salib agar kelompoknya senang jika ia menjelekkan agama yang tak mereka sukai. Somad itu hanya ingin orang Kristen yang hidup berdampingan dengan salib, menjadi marah. Atau mereka yang menganggap salib identik dengan Tuhan akan marah. Somad maupun Daniel sedang mencari perhatian dengan keributan yang seharusnya dihindari, jika mereka memang penganut agama yang baik.
Somad lupa, Daniel juga lupa bahwa orang kristen, itu tak pernah menganggap salib itu sebagai Tuhan atau Allah. Tak pernah menganggap salib itu layak disembah-sembah. Apalagi dijadikan Allah. Buktinya ketika salib diejek, diinjak-injak, orang kristen, katolik, protestan, tidak pernah marah. Gereja dibakar, orang kristen juga santai-santai saja. Salib, gereja hanya personifikasi atau alat yang membantu mereka yang berdoa untuk fokus. Orang kristen tidak pernah menuhankan benda seperti salib, bangunan, atau patung. Dirusakpun mereka tak pernah marah karena itu hanya benda. Bukan Allah yang hidup.
Tapi jangan melakukan hal yang sama kepada bangunan atau barang yang identik dengan kepercayaan orang lain. Repot urusan berkaitan dengan agama beginian. Tetapi perlu dijelaskan agar orang tidak sesat menganggap mereka bisa melihat jin di salib. Itu mengingkari tulisan di Kitab Suci. Bisa kualat nanti…
TULISAN LAIN
Aktifis Perempuan dan Pakar Jender, Lies Marcoes: Pemimpin Agama Punya Otoritas Tanpa Kontrol