Foto : Niek Verlaan/Pixabay
Kemajuan kecerdasan manusia dalam ilmu dan teknologi patut disyukuri. Kecanggihan teknologi digital milenial telah menjadi bagian istimewa dalam peradaban. Manusia semakin mampu mengembangkan diri dan mengolah alam lingkungan.
Ada manfaat positif bagi harkat martabat manusia, namun ada juga dampak negatif yang mengancam jatidiri dan hakekat eksistensi manusia. Alasan mendasarnya, ketika manusia memutlakkan aspek iptek dan mengingkari hukum kodrati alam semesta serta pribadinya sendiri – makluk jasmani rohani. Saya mencatat refleksi itu dalam sajak:
Energi Agama Digital Milenial
Telah lahir agama baru
dengan pengikut yang taat
pada sistem dan aturan
dan pesona menikmati bahagia
pengalaman dipenuhi aneka kebutuhan
hanya dengan jari ajaibnya
karena segalanya ada di ujung jari
dan dijawabi layar sakti
Agama Digiltal Milenial
Gadged itulah Tuhan- nya
Hampir setiap saat disembah
Alkitabnya adalah layar gadget
para nabinya aneka medsos
para pewartanya berbagai konten
samudera info jadi santapan
pemuas lapar jasmani rohani
Uang adalah Juru selamatnya
Umat agama baru ini
sungguh sangat taat setia
hormat dan tergantung mutlak
Lalu
sedang berjuang mengubah diri
agar segera masuk sorga
hidup di dunia maya
menjadi abadi sebagai data
dijamin bahagia sempurna
Agama digital milenial
terus berkembang mengubah zaman
manusia menemukan harapan
manusia menciptakan masa depan
dengan segala model kemudahan
menjawabi semua dambaan
termasuk menciptakan manusia ideal
sesuai selera dan impian
“Terjadilah menurut kehendakku
Manusia menjadikan diri Tuhan
Manusia menyembah sosok dirinya
dengan kecemerlangan dunia Iptek
Keagungan pesona digital milenial”
Agama digital milenial
tidak memaksa tiap pribadi
namun menciptakan sistem data
menawarkan sarana dan informasi
menyediakan berbagai kemudahan
perlahan tetapi begitu pasti
sistematis, global dan terstruktur
Peradaban zaman dikuasai kekuatannya
semua orang dipaksa menerimanya
semua insan digoda pesonanya
banjir data tsunami gaya
Setiap detik dan ruang
Energi sistem digital milenial
sorga itu data digital
menjadi desah nafas insan
menjadi denyut jantung kehidupan
semua sedang berubah terjadi
dengan tenaga mantra ajaib
“All for one
One for All
Semua untuk satu
Satu untuk semua
No pain, suffering and death
Tak ada lagi derita
duka lara dan kematian”
Setiap pribadi bebas memilih
dalam tanya tak bertepi
akan kuasa daya Ilahi
dalam jagat semesta kodrati
atau
keagungan pikiran dan iptek
Simply da Flores Harmony Institute
Merenungkan Hakekat Relasi Bahasa dan Pengalaman – Menulis Kehidupan 218