Merenungkan Realitas Kematian Manusia – Menulis Kehidupan 292

Foto : Tumisu/Pixabay

Salah satu pengalaman kodrati adalah kematian. Sudah begitu banyak penjelasan dan teori tentang kematian. Ada juga ajaran iman kepercayaan dalam tradisi adat budaya dan agama tentang kematian.

Kehidupan dan kematian adalah satu paket pengalaman kodrati manusia sepanjang sejarah. Kehidupan dan kematian dirangkul misteri; datang tak diminta setiap pribadi, pulang tak mampu ditahan siapa pun. Namun, yang berbeda adalah cara pandang dan ekspresi menghadapi kenyataan kodrati itu.

Kehidupan diterima dengan sukacita bahagia oleh sesama, tetapi Kematian ditakuti dan ditangisi, bahkan dihindari sekuat mungkin. Yang mati, diam membisu, yang hidup meratapi dan belum tentu merelakan dan siap menghadapi fakta kehilangan.

Saya coba mencatat refleksi tentang kesatuan kehidupan dan kematian dalam setiap pribadi manusia. Apakah bisa dilihat keduanya sebagai anugerah, berkat dan patut disyukuri, atau harus dipisahkan antara kehidupan dan kematian. Lalu, saya tuliskan dalam sajak:

Kematian Itu LUBER

Sedih, lara dukacita
selalu iringi fakta Kematian
Yang hidup merasa kehilangan
Orang tercinta belum ikhlas
Ada fakta sebuah kehilangan
sosok pribadi yang dicintai
dengan berbagai alasan relasi
Dan
Air mata kesedihan berguguran
Saat ajal menjemput nyawa
dan kehidupan selesai

Namun,
Ketika ditelisik apa adanya
seperti kehidupan disyukuri
Adakah kematian bisa dibanggakan
Apakah kematian bisa diagungkan
ketika dimaknai peran ajaibnya
ketika disadari dasyat energinya
ketika ditelisik fakta hakekatnya

Kematian…
Ketika disadari makna misterinya
Bahwa
kematian adalah perubahan fungsi
demi kehadiran dan kelangsungan kehidupan setiap pribadi
Sejak awal terbentuknya pribadi
dengan kuasa sabda Ilahi
dalam rahim setiap ibu
yang mengandung dan melahirkan
setiap anak manusia di dunia
Lalu terjadi dalam waktu
sampai puncak nafas putus
Sebuah fakta dan misteri
Rahasia Sang Maha Pencipta

Kematian,
sejatinya adalah energi dasyat
Sumber kekuatan bagi kehidupan
baik untuk berada di dunia
maupun kembali ke Ilahi
menyatu dengan asal sejati
Sang Hyang Maha Misteri
Pemilik segala yang terjadi
Penguasa segala yang ada
Penyelenggara semua yang ada
Asal dan tujuan segalanya
Kematian adalah jembatan misteri
Semua pribadi insani ini
datang dari ketiadaan
dan kembali kepada ketiadaan

Kematian adalah berkat
maka patut dibanggakan kita
maka harus disyukuri kita
Karena
pada hakekatnya inti kehidupan
terjadi karena energi kematian
Yang membuat perubahan fungsi
dalam jiwa raga insani
dari detik ke detik waktu
dari ketiadaan menuju ketiadaan
dari misteri kepada misteri
dari Ilahi kepada Ilahi
dari abadi kepada abadi
menggenapi kreasi Sang Pencipta
dalam keagungan Maha Kasih
dalam keluhuran Maha Cinta
Nyata sekaligus Maha Ajaib
Dialami tapi tak terjangkau

Kematian disebut Luber
Langsung pada setiap pribadi
Berlaku umum tanpa kecuali
bagi segenap pribadi insani
Datang bebas sesuai ajal
tetapi tetap misteri abadi
Rahasia Sang Maha Misteri
soal kapan dan caranya
untuk setiap pribadi manusia
Kematian…
Langsung umum bebas rahasia
tak terbantahkan
tak bisa dibatalkan
jembatan dan energi kehidupan

Mengapa hidup disambut senyuman
Mengapa hidup disyukuri
Mengapa kehidupan begitu dihargai
Namun,
Kematian ditakuti dihindari
Kematian menyedihkan ditangisi
Kematian menggentarkan rasa
Kematian digugat pikiran
Kematian meresahkan sanubari
Kematian mencemaskan jiwa
Mengapa tidak dibanggakan
Mengapa jarang disyukuri ?

Memilih dan Memilah Makna Kata – Menulis Kehidupan 289