Mungkin, perlu dipikirkan pemasaran NFT seperti uang fiat, yakni melalui ATM atau Mesin Minuman. Begitu kita pilih gambar di layar, bayar sejumlah uang, keluar NFT yang kita inginkan atau secara acak. Dalam waktu dekat, NFT akan memasyarakat. Entah sudah pernah dibuat atau belum, ini layak dicoba. (Foto: Borneo Bulettin)
Ada tiga catatan saya mengenai NFT ( Non Fungible Token) alias Token Yang Tak Dapat Dipertukarkan yang selama ini menjadi trend setter dan fenomana. Pertama NFT memiliki peluang investasi digital yang sering diberitakan mengandung nilai yang fantastis. Bayangkan, gambar kera malas-malasan saja dihargai Rp 68 miliar, bahkan sampai triliunan.
Yang kedua, NFT saat ini termasuk paling sering dikunjungi perampok ( baca: peretas atau hacker). Minggu lalu saja Opensea kehilangan Rp 24 miliar, digasak pencuri. Belum total keseluruhannya yang jumlahnya bisa miliaran hingga triliunan.
Ketiga, ini yang penting, NFT masih terbatas penggunanya. Belum mencapai puluhan atau ratusan juta. Bandingkan dengan jumlah masyarakat ekonomi dunia. Para developer, termasuk marketplace, terlalu percaya pada ruang digital miliknya. sehingga mengabaikan ruang umum, dimana banyak kerumunan yang bisa diraih.
Jadi perlu sosialisasi dan pemasaran yang lebih luas, marketable dan komunikatif. Meski ini konsep lama. Jika dilakukan, marketplace atau developer NFT memiliki keuntungan banyak.
Saya membayangkan NFT diperlakukan seperti ATM.
Di setiap pusat keramaian, setiap ujung jalan dan supermarket, terdapat ATM NFT atau Mesin NFT yang mirip Mesin Minuman. Orang memilih NFT yang ada di layar ATM atau mesin NFT, lalu mengambil sesuatu di bawah layaknya mengambil minuman setelah membayar dengan uang tunia, lalu keluar kertas atau paket kecil berisi kode QR.
Saat dipindai, muncul gambar NFT yang dibelinya. NFT dalam bentuk QR ini ( atau kode khusus) bisa langsung discan masuk dalam dompet si pembeli, bahkan bisa dibawa ke tukang cetak untuk dibuat gambarnya. Pembeli memiliki NFT dalam betuk nyata dan dalam versi digital yang telah memiliki sertifikat hak kepemilikan.
Bayangkan seseorang yang selesai membeli NFT di ATM atau Mesin NFT, memindai QRnya muncul sebuah gambar di ponselnya, lalu berteriak ketika NFT miliknya menghasilkan ratusan juta hingga miliaran. Ini akan viral dan komunikasi marketing berjalan dengan riuh yang menghasilkan jutaan bahkan miliaran pemirsa.
Dengan begini, NFt akan lebih komunikatif dengan banyak masyarakat, jika benar NFT memiliki potensi ekonomi yang memikat.
Ini seperti menggabungkan antara benda maya dan benda nyata. Bitcoin saja sudah ada ATMNyta. NFT bisa mengikuti jejak Bitcoin.
Bayangkan !
BACA JUGA
Binance Garap Artis Ternama Jadi NFT
CRYPTO NEWS: Steve Aoki Untung dari NFT, Bitcoin Lebih Untung, Coinbase Mencari 2.000 KaryawanOpenSea Akan Memberi Dana dan Dukungan Bagi Kreator NFT