Mitos Kesehatan Pembodohan Masyarakat

Seide.id – Sudah lama saya rutin menulis mitos kesehatan yang masih hidup dalam masyarakat kita. Pernah saya tulis di media wanita selain di Webs Aku dan Kau – Nestle. Sengaja saya tulis untuk kaum ibu supaya meluruskan yang lama-lama bikin bodoh, dan merugikan masyarakat.

Sejawat Dr Ani Surjatin tahun sebelumnya mengirim tulisan di bawah ini:

1 Melahirkan di caesar itu karena bisikan setan, makanya harus di
rukyah
2 Tak bisa punya anak itu dampak memakai pembalut wanita
3 Anak anak tak perlu divaksin
4 Muslim itu jangan jadi dokter hewan
5 Autis itu karena ortu bersebadan ketika menstruasi
6 Kalau stroke, tojos aja jemarinya pake jarum
7 Turunkan tekanan darah dengan cara mengeluarkan darah
8 Bumi itu datar bukan bulat
9 Kalau mengaku Islam, jangan berpuisi, jangan bermusik, jangan melukis, apalagi membuat patung
10 Di surga nanti ada pesta sex, dll yang m mbodohi umat.

Betul, perlu peningkatan kualitas pendakwah dan standarisasi profesi penceramah, supaya rakyat pinter, cerdas, nggak dibodohi melulu.


TENTU saja semua kesepuluh itu mitos. Anak cucu kita sudah tidak boleh lagi menganggapnya benar. Juga sekolah. Juga semua guru. Juga semua orang dewasa. Ajarkan anak-anak bernalar. Ilmu Logika bagian dari filsafat, anak didik di Brazil diajarkan Ilmu Logika, sehinga tidak terperangkap dalam mitos, yang membuat mereka tidak kunjung matang sebagai individu.

1 Melahirkan sectio caecarea itu ada 7 indikasinya: panggul sempit – letak lintang kasip – talipusat lepas (solutio placentae) – letak plasenta menutupi jalan lahir (placenta praevia) – letak plasenta rendah (setengah menutupi jalan lahir) – bayi mati -kacamata ibu minus tinggi. Gak ada setan yang membisikkan dokter menyuruh melakukan persalinan bukan lewat jalan lahir.

2 Pembalut wanita tidak bikin wanita tidak punya anak. Penyebab pasangan tidak punya anak sebagian sebab pihak istri sebagian sebab pihak suami. Penyebabnya bukan cuma satu. Hanya apabila penyebab baik pihak istri maupun pihak suami, terungkap lewat serangkaian pemeriksaan medis, pasangan ingin punya anak (PIA) bisa diatasi. Satu cara satu obat satu ramuan, satu jampi-jampi, tidak masuk nalar bisa mengatasi lebih sepuluh penyebabnya.

3 Semua negara anak-anaknya divaksin supaya angka kematian bayi bisa ditekan serendah mungkin. Angka kematian anak dan bayi kita masih tinggi. Ada 7 jenis vaksinasi dasar bagi setiap anak, karena bila tidak, anak terancam kematian. Hanya dengan imunisasi anak terbebas dari ancaman 7 penyakit anak yang bisa berujung kematian.

4 Tidak jelas apa salahnya jadi dokter hewan, karena kita tidak bisa menemukan alasan yang masuk akal.

5 Autis itu jelas faktor lingkungan, logam berat, selain ada faktor gen. Bersebadan selagi haid, tidak ada nalar medisnya sehingga anak dikandung autis. Lagi pula bersebadan selagi haid sangat kecil menjadi hamil.

6 Tidak menemukan nalar kalau stroke jari ditusuk maka stroke akan teratasi. Pada serangan stroke yang terjadi pembuluh darah otak tersumbat, atau pecah. Menusuk jari dan darah keluar, tidak menemukan bagaimana logika medisnya sehingga stroke teratasi.

7 Tekanan darah itu urusan kerja jantung, kondisi pembuluh darah, sifat darah, dalam sebuah sirkulasi tertutup. Mengeluarkan darah tidak terkait dengan unsur yang sudah disebut.

8 Rupa bumi betul bulat seperti yang pernah dilihat Yuri Gagarin atau Neil Amstrong dari ruang angkasa raya. Maka perlu kenalan untuk menanyakan itu.

9 Berpuisi, melukis, membuat patung, pekerjaan yang sungguh insani, meninggikan rasa berkesenian, menajamkan otak kanan pula. Apa salahnya menjadi seniman.

10 Kalau benar ada pesta sex di surga ada pesta sex dll, banyak orang pingin cepat-cepat ke sana, bukan untuk studi banding, tapi menetap, dan gak usah menunggu sudah aki-aki nini-nini.

Salam sehat,
Dr Handrawan Nadesul

HUMOR PASUTRI: Studi Payudara Istri