5. “Jangan memaku dinding, supaya anakmu mulus tak bercacat.”
Kepercayaan semacam ini dahulu kala memang tumbuh subur. Bahwa “kehidupan” janin bersumber pada hal-hal di seputar rumahnya. Lantas apa pun yang dikerjakan si ibu secara fisik akan berpengaruh langsung pada janinnya. Memaku mengakibatkan anak terlahir cacat. Atau mengangkat/menjemur kasur yang diyakini akan membuat tubuh bayi dipenuhi dengan tanda lahir kebiru-biruan atau kehitaman.
Diduga mitos ini bersal dari dataran Tiongkok. Para ibu di sana bisa jadi amat khawatir jika anak perempuan mereka yang tengah hamil dipaksa bekerja keras di keluarga besar mertuanya. Di balik mitos-mitos demikian, sebetulnya tersirat agar wanita hamil sebaiknya tidak bekerja fisik yang melelahkan.
Contohnya, mengangkat kasur dan melakukan pekerjaan menukang seperti memaku dan sebagainya. Larangan ini terutama berlaku pada wanita yang tengah hamil muda, yakni usia kehamilan 4-12 minggu.
Mengangkat kasur atau beban berat lainnya, bebersih rumah yang tiada habisnya, dan melakukan pekerjaan yang menguras tenaga lainnya hanya akan mempertinggi kemungkinan si ibu mengalami keguguran. Terlebih mereka yang pernah mengalami keguguran atau yang tengah menantikan kelahiran bayi kembar. Sebaiknya tinggallah di rumah dan manfaatkan waktu untuk banyak beristirahat. Kalaupun terbiasa tak bisa diam berpangku tangan, lakukan aktivitas yang tidak menguras energi.
6. “Pamali, jangan menjahit di tempat tidur, nanti bayimu sumbing!”
Mitos yang satu ini juga sebetulnya mengarahkan ibu hamil untuk beristirahat. Bukankah tempat tidur identik sebagai tempat untuk meluruskan kaki dan punggung serta memejamkan mata? Lagipula membawa jahitan ke tempat tidur berpeluang membahayakan si ibu sendiri, semisal terkena gunting atau tertusuk jarum yang terjatuh ke kasur. Menjahit di tempat tidur memang juga sebaikya dilarang karena itu pertanda hari sudah larut malam, saatnya ibu hamil tidur guna menjaga kesehatannya.
Bibir sumbing sendiri terjadi terutama karena kurangnya asupan asam folat pada ibu hamil saat pembentukan organ-orgam tubuh. Padahal asam folat ini banyak terdapat di sekitar kita dan harganya pun jauh dari kata mahal. Di antaranya pada sayur-sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung. Selain itu, dokter yang menangani kehamilan biasanya juga membekali ibu hamil dengan tablet asam folat setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan. Sangat mungkin si ibu malas meminumnya. Padahal manfaat tablet asam folat dalam kehamilan sangat besar.
7. “Bakat musik anak ditentukan sejak dalam kandungan”
Teori psikologi memang menyebutkan stimulasi dari lingkungan memberi dampak positif pada pertumbuhan dan kemampuan intelektual seorang anak. Termasuk pada janin yang masih berada dalam rahim ibunya. Selain itu tak ada bukti kuat bahwa si bayi kelak akan menjadi pemusik hebat setaraf Beethoven semata-mata hanya karena ibunya gemar memperdengarkan musik-musik klasik.
Meski memang ada bukti yang menyatakan bahwa musik klasik nan lembut bersifat menenangkan, termasuk bagi bayi dan janin. Selain kenyataan bahwa ibu yang cenderung menyukai musik lembut juga lebih mampu menenangkan dirinya saat dilanda stres.
Bisa jadi, kesukaan si ibu selama hamil menurun sebagian pada bayinya. Karena penelitian lain membuktikan setelah lahir bayi akan mengikuti pola tidur ibunya. Terutama kebiasaanrajin bangun pagi atau tidur larut malam. Selama bulan-bulan terakhir menjelang kelahiran diduga kuat telah terjalin ritme dan respons yang tearamat mirip antara ibu dan bayinya.
8. “Jangan petik buah, bisa berubah asam atau malah rontok semuanya!”
Jangan coba-coba memetik buah langsung dari pohonnya karena diyakini bikin celaka. Buah yang dipetik wanita hamil konon mendadak berubah masam meski semula terkenal sangat manis. Nah, mitos-mitos semacam ini tentu sangat tidak beralasan.
Wanita hamil toh manusia biasa, yang tidak punya kekuatan magis untuk mengubah buah manis jadi asam atau sebaliknya, maupun merontokkan semua buah yang bergelantungan di pohon. Jika memang demikian, mengapa harus repot-repot membayar mahal tukang petik? Manfaatkan saja kekuatan magis ibu hamil saat panen buah.
Demikian juga mitos yang tidak memperbolehkan wanita hamil ikut melaut atau memancing. Logikanya, bagaimana mungkin semua jenis ikan malu hingga merasa perlu menyembunyikan diri saat wanita hamil ikut melaut? Lagi-lagi alasan sebenarnya tentulah mengkhawatirkan keselamatan ibu hamil dari ancaman gelombang, terseret arus deras dan lain sebagainya.
Puspayanti