Mobil Listrik China, Nio, Dilengkapi Kacamata AR untuk Pengemudi

Seide.id - Perusahaan mobil listrik China Nio pada Sabtu (18/12/2021) merilis sedan baru yang dilengkapi kacamata augmented reality (AR) kustom untuk mengurangi kebutuhan akan layar dalam mobil.

AR merupakan teknologi untuk memaksakan gambar digital ke dunia fisik yang nyata. Untuk mobil, teknologi ini dapat membuat pengemudi tetap memperhatikan jalan tanpa harus melihat ke dasbor.

Nio mengatakan pihaknya bermitra dengan perusahaan rintisan AR China Nreal untuk kacamata AR yang disertakan dengan sedan barunya, ET5.

Mobil listrik itu akan mulai dikirim pada September 2022 dengan harga pra-subsidi mulai dari 328.000 yuan (51.250 dollar AS) untuk model yang datang dengan baterai.

Kacamata AR tidak termasuk dan harus dibeli secara terpisah, menurut perusahaan tersebut.

Selain itu, model ET7 diperkirakan akan diluncurkan pada Januari 2022 dengan harga awal pra-subsidi yang lebih tinggi dari 448.000 yuan, tetapi pengirimannya belum akan dimulai pada waktu itu.
Pengiriman ET7 akan dimulai pada 28 Maret 2022. 

William Li, pendiri, ketua, dan CEO Nio, mengatakan pada Sabtu (18/12/2021) di acara tahunan "Hari Nio". 

Perusahaan-perusahaan Tesla, BYD,  dan Xpeng, serta perusahaan mobil listrik lainnya di China sudah menjual sedan yang telah terbukti populer di kalangan penduduk setempat.
Nio mengatakan pula bahwa pengirimannya melambung kembali pada November dari terendah 3.667 mobil pada Oktober, sehingga total untuk 11 bulan pertama tahun ini menjadi 80.940 kendaraan. 

SUV ES6 dan EC6-nya termasuk dalam 10 SUV energi baru teratas yang dijual di China tahun ini hingga November, menurut Asosiasi Mobil Penumpang China.
Tahun depan, perusahaan mobil listrik China berencana membawa produk dan layanannya ke Jerman, Belanda, Swedia, dan Denmark, ucap Li.

Pada 2025, perusahaan itu bertujuan untuk menjangkau pengguna di lebih dari 25 negara dan wilayah, katanya lagi
Nio membuka toko utama di Oslo, Norwegia, tahun ini dan mulai mengirimkan kendaraan ke negara ramah mobil listrik, di mana saingan China Xpeng dan BYD juga telah mengirimkan mobil.
Pada awal November 2021 Li mengatakan pada panggilan pendapatan perusahaan berencana untuk memasuki lima negara lain di Eropa tahun depan selain Norwegia.