Seide.id, Sabtu 1, Maret 2025. TANGERANG SELATAN.
Untuk sementara, warga Residence One bisa lega dan tidur lebih awal.
Semalam, Jumat, 28 Februari 2025, Camat Serpong Utara, Dahlan dan Lurah Jelupang Ridwan Arifin memberikan kejutan “hadiah” ramadhan kepada warga Residence One.
Mosi Tidak Percaya
Camat dan Lurah mengabulkan permintaan warga Residence One dengan “memecat” Ketua RW Bambang Irawan karena berbagai kasus sekaligus jawaban atas Mosi Tidak Percaya yang dilayangkan warga.
Ketua RW Bambang Irawan diminta mengundurkan diri setelah kedua pejabat ini mendengarkan kronologi peristiwa yang terjadi di Residence One selama ini yang dipaparkan Ketua Forwards Rudy Siahaan. Mendengar pemaparan ini, Camat mengatakan, “ Kalau sudah seperti itu, tak bisa diteruskan lagi:. Lurah Ridwan kemudian meminta Bambang mengundurkan diri dari jabatannya. Bambang mencoba santai sambil berbicara pelan,” Baik. Saya sih gak masalah,” ujarnya dengan pandangan nanar.
Selain Bambang, Ketua RT 01 Arif Hermawan juga ikut mundur diikuti para Ketua RT 03,04 dan 06, kecuali Ketua RT 05, Herry Sirait yang tetap memilih melayani warganya, dibanding asal ikut mundur bersama Ketua RW.
Warga Residence One yang menunggu hasil rapat antara Camat, Lurah, Para Ketua RW/RT ini bersorak ketika dalam waktu kurang dari 20 menit, dari ruang rapat Camat di lantai2, Rudy Siahaan dan Karyadi Karsono ( Sekretari Forwards) memberitahu hasil rapat melalui grup WA Warga.
“ Keputusan lisan ini diharapkan dilanjutkan dengan Surat Pemberhentian Resmi dari Lurah sekaligus penunjukan PLT agar ada kepastian hukum,” tandas Puji Putri, salah satu aktivis lingkungan Residence1.
Poster Camat dan Lurah

Rapat pertemuan antara Pengurus RW dan Pengurus Forwards ini dilakukan di kantor Kecamatan pada jam 21:00. Namun warga Residence One yang berkumpul di ruang tunggu bawah kantor Camat sudah berkumpul sejak pukul 20:00. Mereka menunggu keputusan Camat dan Lurah untuk memberhentikan Ketua RW seperti yang pernah dijanjikan.
Sambil menunggu peserta rapat datang, warga menggelar poster berbunyi,” Pak Camat dan Lurah, Mana Janjimu Mau Mecat RW Bermasalah”. Di samping poster ini, juga dipasang poster tandatangan warga Residence One saat Musyawarah Warga pada 8 Februari 20254. “ Ini sebagai peringatan buat Camat dan Lurah agar tegas dan tidak masuk angin,” ujar Echie, aktivis lingkungan Residence-1.
Ketua RW Dalam Mobil
Pukul 20:45 satu-persatu Ketua RT di ResidenceOne berdatangan dan masuk melalui kerumunan warga yang berkumpul di depan pintu masuk.
Ketua RT 01, Arif yang masuk terlebih dahulu, melihat warga mengatakan, “ Ayo yang lebih banyak lagi dong datangnya,” namun warga tidak menggubris Ketua RT 01 yang sangat loyal kepada Ketua RW bermasalah ini. Satu per satu Ketua RT datang. Sebagian menyalami warga, sebagian acuh dan terus masuk, padahal mereka bertetangga selama ini.
Pukul 21: 15, di Ruang Rapat telah hadir Camat dan Lurah, namun Ketua RW Bambang Irawan belum hadir. Rupanya, Bambang sudah datang sejak pukul 21:00 namun tetap berada di mobil ketika melihat banyak warganya berkumpul di kursi depan pintu masuk. Camat dan Lurah meminta Bambang naik ke atas, namun tidak diindahkan, hingga dua kali panggilan. Akhirnya Camat meminta Kepala Seksi Kecamatan memaksa Bambang naik ke atas.
Pengunduran Diri
Setelah dihardik petugas, Bambang keluar dari mobil menuju ruang rapat. Di depan pintu, warga yang mencoba berkomunikasi dengan Bambang tak diindahkan. Ia berjalan melewati warganya dengan kepala mendongak ke atas dan tidak mau melihat para tetangganya itu. Terdengar teriakan “wuuuuu” yang panjang dari warga melihat sikap Ketua RWnya ini.
Dua puluh menit kemudian, rapat selesai. Satu persatu Ketua RT keluar dari ruang rapat dan bersalaman dengan warga. Bambang keluar melalui pintu yang dipenuhi warga dengan santai sambil makan gorengan, seakan habis selesai kondangan Kali ini banyak warga yang tak mempedulikan tingkah Bambang, meski satu dua mencoba menyapa dan bersalaman.
Buntut Masalah

Meski Ketua RW telah “dilengserkan” diikuti dengan Para Ketua RT, warga tetap “ wait & see” melihat aksi Para Pengurus RW ini. Warga berharap Lurah secepatnya memberi Surat Keputusan dan Para Ketua RW dan RT membuat surat penguduran diri dengan hormat, dibanding catatan kelabu lain yang akan mereka sandang.
Pengudunduran Diri RW dan RT ini sudah terdengar sejak 5 hari lalu, namun warga tidak memberikan reaksi, mengingat mereka sering melakukan manuver. Ketua Musyawarah dan Ketua Dewan Perwakilan Warga Residence1, Budiarainto menyebut “ Kami atas nama warga akan tetap waspada melihat pergerakan pengurus RW. Mudah-mudahan kali ini mereka sadar menjadi bagian keluarga Residence One dan tetap menjadi warga biasa ,” papar Budi.
Dalam pemilihan Calon RW 014 Jelupang, Serpong Utara, pada 21 Septemebr 2024, dilakukan dua versi pemilihan: yakni berdasar Perwali dan suara warga.
Dua candidat RW, Rudy Siahaan dan Bambang Irawan, terpilih dengan suara imbang. Pilihan 6 Ketua RT yakni 3:3. Dua kali diulang tetap imbang 3:3. Meski suara warga terbanyak memilih Rudy Siahaan, Panitia Seleksi Calon Ketua RW yang penuh rekayasa ini, kemudian membagi kekuasaan dengan pilihan bagi calon,
Kesepakatan
Bambang Irawan memilih menjadi Ketua RW, Rudy Siahaan menjadi Ketua Forwards. Bersama Panitia, kedua Pengurus juga sepakat menandatangani Kesepakatan 21 September 2024. Isinya kedua pengurus harus membuat perubahan AD/ART.
Di tengah pembahasan AD/ART, Pengurus RW melakukan “ pengkhianatan” dengan membuat AD/ART sendiri, mengklaim dirinya sebagai Ketua Forwards, memecat Rudy Siahaan serta memblokir rekening IPL Warga sebesar Rp 2,1 miliar.
Pengusus RW membuat Akta Perkumpulan sendiri yang kemudian diklaim cacat mengingat ada beberapa warga yang merasa namanya dicatut dimasukkan dalam akta tersebut yang digunakan secara sewenang-wenang, sesuka kepentingan mereka sendiri. Antara lain memblokir rekening IPL Warga yang dikelola oleh Forwards.
Menolak Hadir
Kekisruhan dari ke hari yang dilakukan Pengurus RW mendesak beberapa warga membuat Musyawarah Warga Residence One pada 8 Februari 2025. Musyawarah ingin meminta klarifikasi Pengurus RW, namun tak satupun Pengurus RW dan RT datang. Padahal musyawarah dihadiri Camat, Lurah, Kapolsek dan Koramil. Beberapa hari sebelumnya, Ketua RW justru mengancam membubarkan musyawarah warga ini, namun gagal. Kapolres dan Koramil menjamin keamanan musyawarah.
Hasil Musyawarah yang dihadiri 254 warga ini menyetujui dilakukan perubahan AD/ART dan Mosi Tidak Percaya Kepada Pengurus RW, Bambang Irawan.
Mosi ini kemudian diterjemahkan Camat dan Lurah dengan meminta Ketua RW Bambang Irawan mengundurkan diri dan akan diberi SK pengunduran diri dengan hormat. Mundurnya Bambang diikuti oleh Para Ketua RT yang loyal dengan Bambang yang penuh masalah.
Tetap Mengawal SK

Pun begitu, ,” Kami atas nama warga tetap menginginkan dalam waktu dekat ini, Camat dan Lurah segera mengeluarkan SK Pemberhentian/ Pengunduran Diri serta SK PLT. Kami akan tetap mengawal agar kehidupan di Residence-1 yang tenang, damai dan penuh kekeluargaan seperti biasanya, dapat segera terujud,” ujar Budiarianto, Ketua Muswarah Warga sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Warga Residenvce-1 ( DPR1)
Drama lokal kehidupan di Residence One, tampaknya masih akan berlanjut. Kali ini ceritanya lebih sederhana. Tidak ruwet , bergejolak seperti sebelumnya.