Seide.id. Museum Nasional Afghanistan telah dibuka kembali dan Taliban. Pada masa lalu anggota Taliban pernah menerobos fasilitas itu. Sekarang situasinya terbalik . Justru Taliban tampaknya menjadi salah satu pengunjung yang paling antusias.
Museum di Kabul barat daya yang menampung artefak dari periode Paleolitik hingga abad ke-20. Telah dibuka kembali lebih dari seminggu yang lalu. Ini merupakan kegiatan pertama di museum untuk pertama kalinya se0jak Taliban mengambil alih Afghanistan.
Direktur museum, Mohammad Fahim Rahimi dan stafnya sejauh ini diizinkan untuk melanjutkan posisi mereka. Meskipun mereka dan sama dengan banyak pegawai negeri Afghanistan, belum menerima gaji sejak Agustus.
Hanya satpam yang berubah menurut Rahimi dengan adanya Taliban. Mereka kini yang menggantikan kontingen polisi yang dulu menjaga gedung. Dulu disediakan satpam wanita untuk memeriksa pengunjung wanita.
Pemadaman listrik sering terjadi dan generator museum telah rusak. Akibatnya banyak ruang pameran menjadi gelap gulita.
Pada hari Jumat lalu beberapa Taliban diantaranya dengan senapan serbu tergantung di bahu mereka. Taliban berbair di antara pengunjung yang melihat koleksi museum dengan menggunakan lampu ponsel mereka. Bersama mengintip ke dalam kotak pajangan keramik kuno dan senjata abad ke-18.
“Ini dari sejarah kuno kami. Jadi kami datang untuk melihatnya,” kata pejuang Taliban Mansoor Zulfiqar, seorang pria berusia 29 tahun yang berasal dari provinsi Khost di Afghanistan tenggara. Kini dirinya telah ditunjuk sebagai penjaga keamanan di Kementerian Dalam Negeri.
“Saya sangat senang,” katanya tentang kunjungan pertamanya ke museum, mengagumi warisan nasional negaranya.