Nagadigit, Kolaborasi Label Major dan Cover Artis

Nagadigit Lounching03

Major label big indie di industri musik terus beradaptasi dengan zaman, mengantisipasi segala perubahan. Pemunculan artis cover kini tak bisa dianggap enteng. Alih alih bersaing, saling berebut lahan dan perhatian netizen,  mereka memilih kerjasama.

Seide.id – Menculnya para vokalis dan musisi yang membawakan lagu lain  yang populer dengan sebut artist cover di media sosial, khususnya di Youtube,  membawa trend (kecenderungan) baru dan perubahan di industri musik. Hadirnya lagu lagu lama dalam versi baru, versi akustik, atau aransmen yang berbeda, mendapat sambutan positif netizen, juga membanggakan sang penciptnya juga artis aslinya – karena lagunya masih disukai. Dan yang unik, banyak peniru lagu (cover artis) lebih sukses dibanding artis aslinya.

Meskipun demikian,  tak semua artis cover mencapai keberhasilan. Banyak channelnya yang tak berkembang, karena kurangnya promosi atau ketidaktahunan memahami alogaritma di Youtube.  Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh label Nagaswara untuk menawarkan kolaborasi, kerjasama kreatif dan ekonomis, dengan meluncurkan jaringan multichannel, dengan semboyan Music for The Future (musik untuk masa depan).

“Ini era kolaborasi, di mana sektor bidang usaha tak bisa berjalan sendiri sendiri atau menjadi pemain tunggal, karena semua terkait. Di industri musik kita dituntut kolaborasi, “ kata Rahayu Kartawiguna, CEO Nagaswara,  saat peluncuran Nagadigit Multi Channel di Yello Hotel, Jakarta Selatan. Sejumlah artis Youtube hadir, juga artis Nahgaswara. Bahkan artis artis yang penah sukses di  era musik fisik (cakram/disc ) dan Yotube, seperti Fitri Carlina , Arvian dan Mita Virgin.

Mita Virgin kini siap mengcover lagunya sendiri. Foto dms

Mereka siap tampil untuk meniru lagu orang lain dan lagu sendiri, dengan aransmen ulang, untuk “dipasarkan” di Youtube dan dimonetisasi, menjadi uang. Mengasilkan keuntungan bersama, secara legal.

Jaringan multi channel Nagadigit di bawah label Nagaswara menjadi penyedia layanan pihak ketiga yang berafiliasi dengan channel Youtube untuk pengembangan penonton, pemograman konten, kolaborasei antar kreator, managemen hak digital, menoetisasi, dll.

Dengan bergabung di Nagadigit, para artis mendapat kemudiahan dalam mengunggah konten, mendapat akses ke lagu lagu publisher,  khususnya di Nagaswara Publisherindo Music, optimiasi channel dengan cross promo, share komunitas dan pengelolaan aset. Bahkan memungkinkan pemilik channel mendapat pembayaran walaupun belum mencapai batas minimum, USD 100 sebagaimana diterapkan Google Adsense.

“Kehadiran Nagadigit sebagai upaya kami membantu para musisi untuk memperkenalkan karyanya lewat Youtube, dengan begitu para musisi tidak sekedar mempopulerkan lagunya tapi juga mendapatkan penghasilan,” kata CEO Nagaswara Music Rahayu Kertawiguna saat peluncuran Nagadigit di Jakarta, semalam. 

Dalam peuncuran kemarin, Nagaswara telah menjalin bekerjasama dengan Pragita Prabawa Pustaka sebagai salah satu Publisher di Indonesia yang memiliki kekuatan sebagai memegang lisensi dari beberapa composer besar seperti Denny Caknan, Trisuaka, NdarBoy Genk, Happy Asmara, dll.

Dari sisi teknologi, mereka didukung oleh Cerdas Solusi Indonesia (CSI),  perusahaan IT yang yang sudah berpengalaman dalam proyek-proyek pemerintahan seperti dengan Direktorat Perpajakan, BPJS Kesehatan, PERURI, KAI, dll.

Mereka menetapkan syarat bagi channel musik indie yang ingin bergabung,  yaitu tidak dalam kondisi di-strike dan didemotisasi oleh YouTube,  tidak menggunakan konten yang belum ada izin dan bebas dari copyright (content clearance), sudah termonetisasi dan dalam keadaan aktif minimal menghasilkan 2-3 konten dalam seminggu. – dms

SEIDE

About Admin SEIDE

Seide.id adalah web portal media yang menampilkan karya para jurnalis, kolumnis dan penulis senior. Redaksi Seide.id tunduk pada UU No. 40 / 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Opini yang tersaji di Seide.id merupakan tanggung jawab masing masing penulis.