NASIB UMUR KITA PADA PEMBULUH DARAH KITA

HANDRAWAN NADESUL

Medical Doctor, Health Motivator, Health Book Writer and a Poet

Ya benar. Umur kita juga ditentukan seberapa bagus kualitas pembuluh darah kita. Karena pembuluh darah alur transportasi mengirimkan makanan sampai ke ujung organ-organ tubuh. Hanya bila organ memperoleh kecukupan makanan, maka umur terulur lebih panjang mencapai kematian alami (natural death), dan bukan premature death. 

Di mata medik kehendak manusia sendiri kalau sekarang semakin banyak orang mati muda atau premature death. Bahwa seturut ilmu kedokteran, kematian yang belum waktunya.

Kalau sekarang semakin muda usia yang terserang jantung koroner dan stroke, itu karena orang keliru memilih gaya hidup yang memikul risiko terserang dua penyakit mematikan itu. Padahal kejadian penyakit paling buruk sekalipun tidak perlu terjadi bila kita mau melakukan sesuatu terhadap tepatnya pilihan gaya hidup. 

Makan dengan menu yang tepat, cukup bergerak badan, dan kendurkan stressor. Karena sejatinya begitu kodrat tubuh kita.

Mengamati susunan gigi geligi manusia yang persis sama dengan gigi geligi simpanse, yakni seperdelapan saja porsi konsumsi daging, seperempat porsi buah, dan selebihnya sayur mayur biji-bijian sereal. Kalau saja bijak kita memihak pilihan sesuai kodrat, maka akan sehat tubuh kita.

Begitu juga dengan pembuluh darah tubuh. Khususnya pembuluh yang memasok darah ke jantung (koroner), dan ke otak, pada dua organ vital tubuh kita. Hanya bila kondisi pembuluh darah tetap bugar, maka akan tetap lentur menyalurkan darah pembawa makanan yang dibutuhkan organ-organ yang yang dipasoknya. Keliru dalam memilih menu, dan atau membiarkan dirundung diabetik, dan atau hipertensi,lemak tinggi dalam darah, maka nasib pembuluh darah tubuh jadi memburuk.Kalau pemburukan pembuluh darah tersumbat karat lemak sudah berlangsung sejak usia remaja, maka itu penjelasan kenapa banyak kematian terjadi pada usia produktif (Lihat foto proses penebalan sumbatan karat lemak pada dinding pembuluh darah).

Lipid tinggi dalam darah (kolesterol-trigliseride) yang tidak dikendalikan, awal pembentukan penyumbatan pembuluh darah (plaque). Tentu sumbatan terbentuk oleh hadirnya faktor lain (multifactorial), seperti peradangan pembuluh, trauma dinding pembuluh oleh benturan tingginya tekanan darah untuk waktu lama, adanya infeksi pembuluh, faktor radikal bebas, dan menderanya faktor stressor. Stressor yang sama yang berlangsung terus-menerus (malstress).

Kendati pembuluh darah tidak dirongrong oleh pembentukan karat lemak atherosclerosis, namun seiring dengan bertambahnya umur, dinding pembuluh darah semakin menjadi keras dan kaku layaknya selang air. Meski begitu, proses arteriosclerosis atau menjadi keras dan kakunya dinding pembuluh darah bisa diperlamban oleh kecukupan gizi. Tiada cara lain kecuali memberikan kelengkapan nutrisi agar dinding pembuluh darah tetap bugar. Makin bertambah umur, porsi makan memang perlu dikurangi, namun kelengkapan zat gizi tidak boleh berkurang. Itu sebab ada orang yang belum tua tapi pembuluh darahnya sudah keras dan kaku. Kita bisa mengukurnya, atau bila melihat muncul gejala hipertensi sistolik (systolic hypertension). Yang tinggi hanya tekanan atasnya saja, sedang tekanan bawahnya normal.

Pembuluh darah yang keras dan kaku, menjadi regas, dan mudah pecah, dibanding yang masih lentur dan bugar. Apalagi kalau pembuluh darah harus memikul tekanan darah yang meninggi untuk waktu lama. Pembuluh darah begini rentan pecah juga, sehingga berisiko terjadi stroke perdarahan (haemorrhagic stroke) kalau dadakan tensi darah meninggi. 

Tak cukup hanya tertib minum obat antihipertensi, namun bila faktor stressornya tidak dikontrol dan ditatalaksana,dan kekurangan nutrisi pula, ketahanan pembuluh darah jebol juga. Serangan jantung pada sosok seorang atlet, misalnya, yang kita meniscayai secara fisik memang sudah tangguh, namun kalau sampai terserang jantung koroner, atau stroke juga, lantaran stressor hidupnya diabaikan. Maka jangan lupa, di balik sosok tubuh, kita punya jiwa yang perlu dibuat bugar juga. Hidup lebih kendur, memetik rasa bahagia dengan bersyukur pada yang kita miliki. Tambahkan dosis harian ketawa agar hormon endorfin yang bikin kita merasa sejahtera mengendurkan stressor kita.

Salam sehat,

Dr HANDRAWAN NADESUL

Avatar photo

About Handawan Nadesul

Medical Doctor, Health Motivator, Health Book Writer and a Poet