Foto : AsiaNews
Ada dua ulama dari dua agama berbeda – tak perlu disebutkan nama ulama atau agamanya- yang saat ini sedang banyak diperbincangkan masyarakat. Dua ulama ini nyaris memiliki karakter yang sama. Sama-sama bersemangat dan bergelora saat memberi nasihat pada umatnya. Karena keduanya setali tiga uang, sama karakter dan kelakuannya, kita sebut saja nama meereka adalah Oelama.
Apapun nasihat yang diberikan Oelama adalah baik, namun tidak selalu tepat sasaran. Dengarkan nasihat ulama ini yang menakjubkan.
Oelama ini memberi nasihat agar selama pandemi, mereka berdoa di rumah agar atak terkena Covid19. Semua umat dinasihati untuk selalu berjaga-jaga kemungkinan terburuk. Mengendurkan ikat pinggang dan saling berbagi di antara sesama. Bagi yang tidak punya uang diminta untuk bersabar, selalu berdoa dan bersyukur bahwa kita semua masih bisa hidup menikmati karuniaNya.
Namun Oelama sendiri keluar rumah, naik Motor Harley dengan kaca mata hitam, terkadang naik Jeep Rubicon yang di belakangnya dikawal anak buahnya dengan berbagai jenis Motor Harley keluaran terbaru dengan gagahnya. Tepatnya angkuh.
Di saat umat yang dinasehati menahan makan enak, Oelama mendatangi cafe bersama gangnya, menggelar memesan berbagai jenis makanan dan minum dengan tertawa terbahak-bahak.
Tindakan. Bukan Sekedar Nasihat
Selama ini, kita sering menganggap Oelama ini sebagai orang baik utusan langit, sehingga orang-orang yang berpikirnya di tempat, akan memenuhi nasihat Oelama, meski hidupnya sendiri tak pernah baik setiap mengikuti nasihat itu.
Kelak, kita akan mengenalnya sebagai Oelama pemberi nasihat yang tak pernah membuat perubahan pada umatnya. Kecuali untuk dirinya sendiri di dunia ini.
Olema ini dan Oelama itu, jelas berbeda dengan Ibu Teresha misalnya.
Ibu Theresa dikenal sebagai penasihat ulung. Namun ia juga turun ke bawah, membantu orang-orang yang sedang susah, yang sedang dinasehati, dengan badannya yang kurus kerontang. Ibu Theresa bukan sekedar memberi ketenangan melalui nasihat-nasihatnya, melainkan juga dengan tindakannya. Memberi makan, pakaian dan membawa ke dokter jika sakit badan. Jika yang sakit pikirannya, ia melakukan terapi dengan pikirannya. Bukan dengan suaranya.
Dunia berubah, karena tindakan seseorang seperti Ibu Theresa. Bukan nasihat yang diteraikan dari puncak menara gading. Banyak orang susah, memperoleh penghiburan, banyak orang lapar dikenyangkan dan banyak orang tak mampu, dimampukan. Nasihat seperti daun kering tipis yang ketika datang angin, ia tersapu masuk ke sungai atau temapt sampah.
Nasihat bisa jadi memberi perenungan sejanak, namun menjadi menyakitkan jika pemberi nasihat hidup dengan memamerkan kekayaan dan kemampuannya memiliki segalanya. Itu menjadi semacam ejekan dan hinaan pada yann dinasihati yang sedang menderita.
Kita semua perlu nasihat yang menyejukkan, sekaligus tindakan yang sesuai. Nasihat meninabobokkan, sementara tindakan memberi solusi dari berbagai permasalahan banyak hal . Jangan dikira setiap orang yang mengaasnamakan Tuhan mewakili Tuhan itu sendiri.
Banyak yang mengatasnamakan Tuhan, namun untuk kepentingan sendiri. Mereka memperdaya umat yang gampang percaya untuk menjadikan mereka hidup berlimpah segalanya.
TULISAN MENARIK LAIN
Bedanya Orang Kaya dan Orang Tidak Kaya