Nde Litel Haus Ngon Nde Prairi

Dulu ketika saluran televisi masih satu. Film serial “The little House on the Prairie” membuat semua orang terpaku. Tentu saja tak terkecuali mas Wendo.

Aku sering menggoda logat medoknya yang menyebut serial itu: “Nde litel haus ngon nde prairi“.

Segala sesuatu tentang film serial ini ditulis. Tak sekadar panjang-lebar, tapi: panjang, lebar, dalam, luas, tajam dan detail. Cerita di balik layar, kisah para pemerannya yang memerankan orang yang sama dari kecil hingga dewasa selama 14 tahun. Sinopsis setiap episode bahkan ada bagan semacam ‘Family Three‘, yaitu hubungan kekeluargaan, kekerabatan dan ‘kebertetanggaan’. Beberapa kali aku melukis wajah-wajah pemerannya. Dua yang kuingat adalah: Michael Landon dan Melissa Gilbert.

Serial ini memang dahsyat. Membuat penonton menangis tanpa cerita orang teraniaya, memelas dan tanpa cerita yang mengumbar air mata.
Aku ingat, jika mbrebes mili (air mata hampir menetes-bhs Spanyo hehe), ketika ‘menipu’ diri sendiri supaya tak menangis kami kerap menggoda adik bungsu: “…Heleeeh,…’gitu aja nangiiis…” Padahal dia ‘belum’ nangis. Karena digoda berkali-kali, akhirnya sang adik bungsu nangis beneran karena…kesal.

llustrasi : Aries Tanjung

Insting wartawan Mas Wendo seperti ‘mencium’ bahwa kelak, cepat atau lambat, tak mungkin dibendung bahwa saluran televisi akan berjumlah lebih dari satu, serepresif apa pun negara ingin ‘menyeragamkan’ selera warganya.

Mulailah, majalah tempatku bekerja waktu itu berubah dari mengacu kepada majalah remaja “Look and Learn“-yang membuatku bergairah karena majalah itu fifty-fifty antara tulisan dan gambar-menjadi ‘majalah tentang televisi’.

Di mejanya, berserak majalah tentang televisi dari berbagai negara-yang terbanyak adalah ‘TV-Guide’. Waktu itu menurut rasa-ku, Hai benar-benar menjadi TV-guide.

Tiras majalah yang tadinya sempat terseok, perlahan mulai merambah naik. Yang seolah ‘membenarkan’ bahwa: “isi media di masa depan adalah televisi”.

Beberapa tahun kemudian, pemerintah mengizinkan untuk kali pertama dalam sejarah: Berdirinya televisi swasta…

Keluyuran ke Viet Nam, “Kekonyolan Masa Remaja”