Seide.id. Sehari sebelum Amerika meninggalkan Afghanistan, sehari sesudah Taliban mengumumkan akan memerintah negeri ini dengan syariah Islam, Taliban dengan tegas melarang musik. Musik menurut penafsiran mereka atas Al Quran, dilarang dalam Islam.
Taliban, kemarin membunuh seorang penyanyi folk Afghanistan ternama, Fawad Andarabi. Pembunuhan terhadap musisi folk itu disebut mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Masoud Andarabi dalam sebuah tweet.
“Kebrutalan Taliban berlanjut di Andarab. Hari ini mereka secara brutal membunuh penyanyi folkloric, Fawad Andarabi. “
Fawad Andarabi merupakan penyanyi folk tua yang setiap menyanyi, membawa kegembiraan bagi lembah dan penduduk sekitarnya. Orang mau duduk di lembah, mengelilingi Fawab yang memiliki sura merdu, indah dan damai. Warga menggelar tikar di lembah dan mendengarkan biduan pria ini menyanyi dengan penuh semangat hidup.
Saat dia bernyanyi, liriknya pun mengundang kebanggaan pada atanah air. Seperti : ‘lembah kita yang indah/ tanah nenek moyang kita/ …
Seindah apapun sebuah lagu, Taliban tak berkenan. Mereka seperti kelompok besar kaum kadrun yang mengharamkan musik. Itu sebabnya, musik dilarang dan Taliban memburu para musisi dimanapun berada.
Sekarang, semua musisi sibuk melarikan diri. Penyanyi pop Afghanistan Aryana Sayeed memposting di Instagram pada beberapa hari lalu, menyatakan bahwa dia telah berhasil melarikan diri dari negara itu dan sedang dalam perjalanan ke Istanbul.(ms/*)