News of the World, Balada Koboi Penjaja Cerita

Film - News of The World 01

Film yang indah, karya reuni sutradara Paul Greengrass dengan Tom Hanks. Tidak berat tapi juga tak ringan. Simpel tapi memberi porsi yang pas untuk semua elemen: drama, petualangan, dan aksi. (foto Universal Pictures)

Oleh AYU SULISTYOWATI

ENTAH berapa kali sudah Tom Hanks memerankan seorang kapten, setidaknya tiga kali dalam Saving Private Ryan (1998), Captain Phillips (2013) dan Greyhound (2020). Dalam News of the World, Hanks kembali jadi seorang kapten. Kali ini, dia menjadi kapten Jefferson Kyle Kidd, mantan prajurit di perang saudara Amerika. 

Lima tahun setelah perang berakhir sang kapten mencari penghidupan sebagai ‘penjaja cerita’. Kidd, berkeliling dari satu kota ke kota lain, dan biasanya di malam hari ia akan berdiri di depan podium atau di atas panggung kecil membacakan cukilan-cukilan berita dari surat kabar, yang ia gabung dengan caranya sendiri menjadi sebuah cerita panjang yang memesona orang yang mendengarnya.  

Kisah-kisah yang dibacakan si kapten bukan fiksi, melainkan berita tentang presiden, ratu, perseteruan penduduk lokal hingga petualangan yang mencekam. Kidd membuatnya bagaikan dongeng yang memukau bagi para pendengarnya yang kebanyakan masih tuna aksara. Waktu itu tahun 1870, lima tahun setelah perang saudara Amerika selesai. Dan masih banyaknya orang yang belum melek aksara menjadikan profesi unik sang kapten ini cukup menjanjikan. Setidaknya ia selalu dinantikan para pendengarnya di setiap kota yang ia kunjungi. 

Suatu kali, dalam perjalanannya di kawasan Texas, tanpa sengaja ia bertemu anak perempuan sepuluh tahun yang sendirian di tepi hutan. Ia berlari begitu melihat kedatangan sang kapten. Tak jauh darinya kereta kuda yang ia tumpangi berantakan, dan seorang laki-laki berkulit hitam tergantung di pohon tak jauh dari situ, berkalungkan tulisan “Texas Says No! This is White Man’s Country” alias ‘Texas menolak! Ini adalah negeri kaum kulit puth!” 

Bocah perempuan berambut pirang tadi rupanya tengah diantar kusir kereta malang yang dibantai orang kulit putih. Di bawah kereta yang berserakan, Kidd menemukan surat pengantar yang mengatakan si gadis cilik harus diantar ke posko Red River sebelum diantar ke keluarganya yang masih hidup di sebuah kota bernama Castroville. 

Setelah enam tahun diasuh Indian Kiowa, si bocah perempuan tadi harus dipisahkan dengan keluarga Kiowanya, setelah tentara membersihkan kaum Indian di area Montague County. Maka begitu keluarganya terusir, ia harus dikirim kembali ke kerabatnya. Selain itu, juga lantaran ‘bukan tempatnya kulit putih hidup bersama bangsa Indian. 

Sesuai isi pesan tersebut, kapten Kidd lantas membawa gadis keturunan Jerman bernama Johanna itu ke pihak yang berwajib terdekat. Namun sang petugas yang ia temui mengatakan kalau ‘Indian agent’ yang akan mengantar si bocah ke keluarganya belum akan kembali ke kota itu. Pilihannya, Kidd disuruh menunggu atau mengantar sendiri Johanna ke rumah paman-bibinya. 

Selain alam yang kering dan bisa dikatakan kurang bersahabat, duo ini juga kembali bertemu orang-orang licik yang ingin memanfaatkan kepintaran Kidd demi keperluan pribadinya.  (foto: Universal Pictures)

Ia pun lantas menitipkan Johanna pada dua teman lamanya, pasangan Simon dan Doris Boudin. Tapi di malam saat Kidd ‘manggung’, Johanna kabur. Kehidupan liar yang sudah dijalaninya selama enam tahun bersama suku Kiowa tak bisa membuatnya kembali ‘beradab’ seketika. Lebih parahnya lagi gadis cilik itu hanya bisa bahasa Indian Kiowa dan sedikit Jerman, yang membuatnya susah diajak komunikasi.

Akibatnya Kidd kembali membawa bocah tadi bersamanya, dan berjanji mengantar sendiri Johanna ke tempat paman dan bibi kandungnya. Berdua mereka harus menempuh ratusan mil, melewati area-area kering dan kadang tak ramah. Tapi kadang yang terkejam adalah manusia lain, seperti saat mereka mampir di sebuah kota dan seorang prajurit bernama Almay menawar untuk membeli Johanna. Setengah memaksa, membuat dua mantan tentara itu bersitegang sebelum dilerai oleh tentara lainnya. 

Buru-buru melanjutkan perjalanan, ternyata Almay dan dua temannya membuntuti kereta kuda Kidd dan Johanna. Sial, lantaran mencoba melarikan keretanya secepat mungkin, malah roda kereta yang memang sudah mulai rusak lepas, kereta dan kuda pun terhempas di sebuah jurang kecil. Berbekal sebuah senapan dan sebuah pistol, Kidd mengajak Johanna menyelamatkan diri ke atas bukit bebatuan terjal. Kidd tak menduga keberanian dan kepintaran Johanna bisa membantu mereka mengalahkan tiga begundal tadi. 

Perlahan Johanna mulai percaya pada sang kapten. Perjalanan mereka pun berlanjut. Selain alam yang kering dan bisa dikatakan kurang bersahabat, duo ini juga kembali bertemu orang-orang licik yang ingin memanfaatkan kepintaran Kidd demi keperluan pribadinya. 

Musuh sang kapten di sini bukanlah suku Indian, yang sempat ‘mengambil alih’ Johanna dari keluarganya enam tahun sebelumnya. Musuh Kidd tak lain adalah kaumnya sendiri, yang merasa paling berkuasa di benua baru itu, yang dengan mudah menguliti kaum kulit hitam dan membuat Indian tak punya tempat tinggal.  (Universal Pictures)

Perjalanan panjang dan penuh kejutan membuat kapten dan Johanna makin dekat. Tapi semuanya harus berakhir ketika mereka mendekati Castroville, di mana paman dan bibi kandung Johanna hidup sebagai petani. Dengan berat hati Kidd menyerahkan si gadis cilik kepada kerabatnya, dan ia melanjutkan perjalanan mencari istrinya. Namun ia seperti sudah menduga, sang istri sudah meninggal akibat kolera. 

Kini sang kapten hanya memikirkan satu-satunya orang yang barangkali bisa menjadi bagian keluarganya: si kecil Johanna. 

Diangkat dari novel karya Paulette Jiles, kisah dalam film ini sebenarnya sangat simpel, dan cukup straight forward. Namun ada penggalan sejarah Amerika paska perang saudara di sini, ketika kaum Indian mulai benar-benar terusir dari wilayahnya dengan berbagai alasan yang dibuat orang kulit putih, salah satunya adalah akan dibukanya rute kereta api Pacific Railroad’s yang kala itu akan diperpanjang dari perbatasan Kansas hingga Galveston. 

Musuh sang kapten di sini bukanlah suku Indian, yang sempat ‘mengambil alih’ Johanna dari keluarganya enam tahun sebelumnya. Malah Indian di sini tampil selintas sebagai korban penggusuran kaum kulit putih. Mereka bertemu Kidd dan Johanna ketika keduanya harus melawan angin raksasa yang nyaris membuat mereka terpisah. Salah satu dari Indian yang tengah merantau itu memberi Johanna seekor kuda, yang lantas menyelamatkan hidup sang bocah dan kapten. Musuh Kidd tak lain adalah kaumnya sendiri, yang merasa paling berkuasa di benua baru itu, yang dengan mudah menguliti kaum kulit hitam dan membuat Indian tak punya tempat tinggal. 

Ini film yang indah. Tidak berat tapi juga tak ringan. Simpel tapi memberi porsi yang pas untuk semua elemen: drama, petualangan, aksi. Dan yang paling mengesankan adalah film ini juga cukup emosional, namun juga tampil kontral dengan ganasnya alam seperti yang dihadirkan sinematografer Dariusz Wolski. Kita bisa ikut merasakan gersangnya Wild Wild West pada masanya, debu, angin, semak belukar semua tampak indah, liar dan nyata. Sesekali gambar yang diambil dari atas tampak megah dan cantik. 

News of the World adalah reuni antara sutradara Paul Greengrass dengan Tom Hanks. Sebelumnya Greengrass pernah menyutradarai Hanks lewat Captain Phillips (2013). Bagi Greengrass ini adalah garapan Western pertamanya. Sekaligus barangkali filmnya yang paling  ‘delicate‘ dibanding karya-karya sebelumnya yang rata-rata adalah film action atau thriller ‘keras’ macam Bloody Sunday, United 93 dan dua serial Jason Bourne. Dengan dua bintang utama yang brilian, Greengrass sama sekali tak susah mengarahkan para pemainnya. 

Tom Hanks memerankan karakter yang pernah atau sering dimainkan seniornya macam Clint Eastwood dan Jeff Bridges. Koboi kesepian yang bertemu dan ingin menyelamatkan orang asing atau bocah. Hanks untuk kesekian kalinya membuktikan kalau ia benar-benar aktor serba bisa. 

Meski peran laki-laki matang yang baik hati dan bertanggungjawab sudah sering ia mainkan dengan sangat baik, namun memerankan kapten yang merindukan keluarganya nun jauh di sana tanpa kabar pasti, serta membawa seorang bocah berkeliling dari satu negara bagian ke negara bagian lain Hanks memberi nilai lebih pada karakternya. Ia memberi jiwa pada karakter kapten Kidd, ia paham derita dan sepi pada manusia lainnya. Ia telah melewati begitu banyak hal, dan yang ia inginkan hanyalah hidup damai. Dan kita bisa merasakannya. 

Pemeran Johanna, aktris bocah Helena Zengel mendapat nominasi Golden Globe 2021 untuk kategori Best Supporting Actress in Movie. Ia bermain natural dan bisa membawakan berbagai emosi dengan sangat baik. Ia bahkan tak ‘kebanting’ harus terus menerus beradu akting dengan aktor dua Oscar, Tom Hanks. Aktris bocah asal Jerman ini memang aktris ‘veteran’ di negaranya. Ia sudah berakting sejak balita dan pernah memenangkan banyak penghargaan untuk karirnya selama delapan tahun. News of the World adalah debut Hollywoodnya. 

Bersama Hank, aktris 13 tahun ini memberi ‘hati’ pada News of the World,  film yang wajib tonton terutama bagi penggemar Hanks dan genre Western.  

Rating: B+

Genre: Drama, Western, Adventure

Sutradara: Paul Greengrass

Pemain: Tom Hanks, Helena Zengel, Ray Mckinnon, Mare Winningham 

Produksi: Perfect World Pictures, Playtone, Universal Pictures 
Tayang di: HBO/ HBOMax

Avatar photo

About Ayu Sulistyowati

Mantan Senior Editor di Catchplay, Penulis Lepas Rumah Beruang Production, Penulis Naskah Lepas di Paso Film Centre, Editor Majalah Prodo, Editor In Chief kemana.com, Sekretaris di Bloomberg, Reporter di cewekbanget.id (1995-1997)